Sampah masih menumpuk meskipun sudah disediakan tempat pembuangan sampah atau tong sampah. (foto istimewa) |
Oleh: Risya Septiani, Prodi Administrasi Publik Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi
SAMPAH yang dihasilkan merupakan tanggung jawab setiap orang. Bukan hanya menjadi tanggung jawab segelintir orang tapi ini semua menjadi tanggung jawab semua pihak karna sejatinya kita sebagai manusia merupakan penghasil sampah. Sudah saatnya kita peduli akan permasalahan sampah yang berperan besar dalam kerusakan lingkungan atau kita memulai mengelola sampah yang kita hasilkan secara tepat.
Gaya hidup masyarakat yang cendrung membuang sampah sembarangan terutama sampah rumah tangga tentu berperan besar terhadap kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh sampah yang tidak di kelola dengan tepat sehingga menyebabkan kurangnya kesuburan tanah, serta timbulnya bau yang tidak sedap dari sampah yang berserakan dan membusuk.
Beberapa faktor penyebab kurangnya pengelolaan sampah yaitu terbatasnya lahan yang tersedia untuk pengumpulan dan tempat pembuangan sampah (TPS), tidak adanya petugas kebersihan yang secara rutin mengangkut sampah yang ada dalam kurun waktu tertentu, minimnya angkutan DLH yang membuat sampah menumpuk d lokasi pembuangan dan menyebabkan pencemaran minimnya kesadaran masyarakat.
Demi terciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk ditempati kita perlu Saling menjaga agar lingkungan ini tidak tercemar dan rusak seharusnya menjadi renungan bagi kita. Aparatur yang memiliki kewenangan hendaknya mempertegas kebijakan terkait pengelolaan sampah karena ini merupakan permasalahan yang serius.
Seluruh masyarakat hendaknya saling bahu membahu, saling mengingatkan dalam memerangi sampah yang ada di bumi agar sampah-sampah yang tertimbun sebelumnya dapat terurai dengan baik guna mencegah kerusakan dan pencemaran. (***)