Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Padang, Andree Harmadi Algamar meninjau ketersediaan beras di Gudang Bulog Padang, Selasa (30/7/2024) siang. |
Padang – Penjabat Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, melakukan pengecekan stok beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Baru (GBB) Rawang Timur, Kecamatan Padang Selatan, pada Selasa (30/7/2024) siang.
Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan utama, terutama beras, guna menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.
“Alhamdulillah, stok cadangan beras dan komoditas lainnya seperti minyak, gula, dan terigu aman. Kami menghargai persiapan yang telah dilakukan Bulog. Sesuai arahan Mendagri, stok beras ini harus selalu dijaga untuk mencegah inflasi di daerah,” ujar Andree.
Andree meminta warga Kota Padang untuk tidak panik meskipun ada isu kekurangan stok pangan akibat cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem belakangan ini memang menimbulkan kekhawatiran akan gagal panen beras dan komoditas pangan lainnya.
“Alhamdulillah, warga Kota Padang tidak perlu khawatir karena stok bahan pangan kita aman hingga beberapa bulan ke depan. Ini semua berkat dukungan dari Perum Bulog Kanwil Sumbar,” tambahnya.
Andree menjelaskan, permasalahan pangan di Kota Padang saat ini meliputi ketersediaan, distribusi, akses pangan, dan fluktuasi harga bahan pokok.
“Beberapa langkah telah kami ambil, mulai dari meningkatkan produksi hingga impor pangan. Selain itu, upaya strategis di sektor hilir juga dilakukan agar harga komoditas pangan seperti beras bisa stabil,” jelas Andree.
Andree menekankan pentingnya strategi dalam menjaga ketahanan pangan, termasuk melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk mengurangi gejolak harga pangan terutama beras, serta melakukan pemantauan dan pengawasan ketersediaan dan pasokan pangan ke pasar dan distributor.
Selain itu, memperkuat koordinasi dan kerjasama dengan daerah penghasil bahan pangan juga penting untuk kelancaran pasokan.
“Memperpendek mata rantai distribusi pangan sehingga harga tetap stabil, memanfaatkan lahan pekarangan untuk kebutuhan pangan keluarga, dan menghimbau untuk tidak boros pangan,” tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Bulog Kanwil Sumbar, Sri Muniati, mengatakan bahwa stok beras cadangan pemerintah di dua gudang Bulog di Kota Padang saat ini sangat memadai untuk kegiatan penyaluran dalam program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta bantuan pangan yang akan datang.
“Alhamdulillah, stok beras kami saat ini sekitar 4.500 ton dan cukup untuk Kota Padang. Bersama Dinas Perikananan dan Pangan Kota Padang, kami siap menyalurkan bantuan pangan tahap ketiga yang akan dimulai 1 Agustus 2024,” ujarnya.
Kekeringan Lahan
Cuaca panas yang melanda Kota Padang sejak dua pekan terakhir mengancam sekitar 4.200 hektare lahan pertanian. Para petani mulai mengeluh karena lahan mereka mulai mengering.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, mengimbau para petani untuk menghemat penggunaan air.
“Petani yang lahannya mulai mengering, harus mulai menghemat air,” katanya.
Selain itu, petani juga diimbau untuk mengoptimalkan penggunaan irigasi secara efisien. “Gunakan air seperlunya saja,” tambah Yoice.
Pemakaian pompa air juga diharapkan dapat membantu mengairi lahan pertanian.
Yoice menyebut bahwa sebagian besar lahan persawahan di Padang baru saja selesai panen, sehingga setelah ini petani membutuhkan air untuk mengolah tanah.
“Lakukan pemupukan menggunakan pupuk kimia yang dicampur dengan pupuk organik agar tanah menjadi gembur dan tidak keras,” katanya.
Yoice juga menyarankan untuk mengembalikan jerami ke lahan sawah, bukan dibakar, karena jerami baik untuk kesuburan tanah.
Jika cuaca panas terus berlanjut, Yoice mengajak petani untuk menanam sayuran atau tanaman lain. “Namun, jika air masih mencukupi, tetaplah menanam padi,” ujarnya.
Cuaca panas yang berlangsung selama dua pekan terakhir di Padang juga menyebabkan rawan kebakaran pada bangunan dan lahan.
Siaga Bencana
Dinas Damkar Kota Padang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya kebakaran di tengah cuaca panas.
Kepala Dinas Damkar Kota Padang, Budi Payan, meminta masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan yang dapat memicu kebakaran.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk memastikan kompor mati sebelum meninggalkan rumah.
“Cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir dapat menyebabkan kebakaran jika masyarakat tidak waspada,” katanya.
Masyarakat juga diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama di cuaca panas seperti sekarang ini.
Budi Payan juga menyebut bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat terkait pencegahan kebakaran.
“Kami meminta bantuan 104 Lurah dan 11 Camat untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan dampak kebakaran,” ujarnya.(des)