Pola penghitungan gaji karyawan |
Jakarta - Memahami berbagai jenis pola penghitungan gaji di perusahaan sangat penting bagi karyawan. Penghitungan ini mencakup potongan dan tambahan yang mempengaruhi jumlah gaji bersih atau take-home pay yang diterima setiap bulan. Slip gaji yang diberikan perusahaan biasanya mencantumkan rincian tentang gaji kotor dan penghitungan gaji bersih tersebut.
Stevens Jethefer, Head of Business Mekari Talenta, menjelaskan bahwa penting bagi perusahaan untuk transparan dan akurat dalam memproses dan membayar gaji karyawan. “Gaji adalah sumber penghidupan bagi banyak karyawan, maka wajar jika mereka menginginkan transparansi dan akurasi terkait penghitungan gaji. Perusahaan harus menjabarkan tidak hanya komponen potongan dan tambahan, tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi besaran potongan dan tambahan,” ujar Stevens, Minggu (21/7/2024).
Menurut Stevens, komponen potongan gaji biasanya mencakup pajak dan asuransi, baik dari pemerintah maupun swasta. Untuk menyeimbangkan potongan-potongan ini, perusahaan seringkali memberikan tambahan seperti uang makan dan lembur. Data dari Mekari Talenta antara Januari hingga Mei 2024 menunjukkan pola potongan dan tambahan pada penghitungan gaji sebagai berikut:
Sesuai UMR
Rata-rata gaji kotor karyawan tercatat sekitar Rp7 juta, yang kemudian dikenakan berbagai potongan dan tambahan. “Setiap potongan dan tambahan mempengaruhi gaji netto, yaitu gaji yang dibawa pulang pada akhir bulan. Gaji netto sangat penting karena menentukan pemasukan pribadi yang digunakan untuk membiayai hidup,” jelas Stevens.
Potongan Reguler
Gaji kotor biasanya mengalami 2-4 macam potongan terkait pajak dan asuransi, baik dari pemerintah maupun swasta. “Di luar pajak dan iuran wajib dari pemerintah seperti BPJS, JHT, dan PPH, gaji karyawan juga bisa mengalami potongan untuk biaya asuransi swasta, iuran koperasi karyawan, serta tabungan atau simpanan yang difasilitasi perusahaan,” kata Stevens.
Tambahan Umum
Data menunjukkan beberapa tambahan umum yang sering ditambahkan pada gaji kotor, seperti uang makan, transportasi, dan lembur, serta dana dari fasilitas kredit perusahaan. “Tambahan ini bisa menyeimbangkan potongan terhadap gaji kotor, sehingga karyawan bisa membawa pulang gaji netto yang memadai,” imbuhnya.
Potongan Per Industri
Setiap industri memiliki struktur penghitungan gaji yang berbeda. Mekari mencatat lima industri dengan potongan terbesar pada gaji yaitu startup dan software, layanan keuangan, teknologi informasi, otomotif, dan real estate. “Kelima industri ini memiliki standar gaji dasar yang tinggi, dan potongan umumnya sesuai dengan gaji pokok,” jelas Stevens.
Stevens menambahkan bahwa adanya berbagai komponen dalam penghitungan gaji menegaskan pentingnya sistem dan proses yang transparan serta akurat di perusahaan. Dengan pemahaman yang jelas tentang pola potongan dan tambahan, karyawan bisa lebih mudah memahami perhitungan gaji mereka dan memastikan bahwa mereka menerima apa yang seharusnya mereka dapatkan.(BY)