ilustrasi |
Jakarta - Mengapa hiu menyerang manusia? Pertanyaan ini sering muncul, terutama setelah adanya laporan mengenai sejumlah serangan hiu.
Stereotip umum yang beredar adalah bahwa hiu menyerang manusia karena lapar. Namun, penelitian menunjukkan bahwa alasan ini tidak sepenuhnya tepat.
Beberapa faktor lain mempengaruhi serangan hiu setelah penelitian mendalam tentang perilaku mereka. Hiu memiliki penglihatan yang sangat baik dan jarang salah mengidentifikasi peselancar sebagai anjing laut. Namun, dalam kondisi perairan yang keruh, gerakan manusia yang tidak menentu dan perbedaan antara warna kulit dan pakaian bisa membingungkan hiu.
Serangan hiu yang sering hanya berupa gigitan menunjukkan bahwa hiu mungkin hanya penasaran. Sebagai predator dominan di ekosistem laut, hiu tidak merasa takut. Mulut mereka berfungsi juga sebagai alat sensorik, membantu mereka mengevaluasi objek untuk menentukan apakah itu layak dimakan.
Jadi, kemungkinan besar serangan hiu terjadi karena mereka sedang mengevaluasi apakah manusia dapat dimakan, bukan karena mereka benar-benar ingin memakannya.
Faktor lain yang mungkin menyebabkan serangan adalah sifat teritorial hiu. Meskipun hiu tidak memiliki wilayah seperti predator darat, terdapat hierarki dominasi di antara mereka. Hiu terbesar mendapatkan area berburu terbaik, dan penyusup dapat diusir dengan kekerasan jika perlu.
Beberapa serangan juga mungkin disebabkan oleh naluri alami hiu untuk mempertahankan sumber makanannya dari pendatang. Meski demikian, ancaman terbesar sebenarnya berasal dari manusia yang telah mengurangi populasi hiu secara signifikan, dengan sekitar 100 juta ekor hiu dibunuh setiap tahunnya. (des)