Penyaluran Gas Bumi Naik |
Jakarta - Penggunaan gas bumi di Jawa Tengah akan ditingkatkan melalui integrasi infrastruktur gas di kawasan ini. Dengan adanya integrasi infrastruktur tersebut, penyaluran gas akan meningkat dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD.
Integrasi infrastruktur ini didukung oleh kolaborasi antara Pemerintah, melalui APBN, yang menyediakan fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo, serta badan usaha melalui jaringan distribusi di Jawa Tengah. ORF ini dioperasikan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), yang merupakan afiliasi Subholding Gas PGN.
Gas bumi mengalir dari PEP Jambaran Tiung Biru melalui Pipa Gresik - Semarang (Gresem). Tekanan dan pembagian gas diatur secara teknis di ORF Tambak Rejo sebelum didistribusikan ke pembangkit listrik IP Tambak Lorok dan berbagai industri serta rumah tangga di Semarang - Demak.
Selanjutnya, gas juga mengalir ke KIT Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, mengoptimalkan penggunaan Pipa Cirebon-Semarang Tahap I (Pipa Cisem I). Selain itu, gas juga melayani Kawasan Industri (KI) Tambak Aji dan KI Wijaya Kusuma.
Secara keseluruhan, gas bumi dipasok ke satu pembangkit listrik, 31 industri dan komersial, serta 29 pelanggan kecil. Volume penyerapan gas di pelanggan industri meningkat dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta, menjelaskan bahwa integrasi infrastruktur melalui Pipa Gresem, Pipa Cisem I, dan pipa distribusi Subholding Gas akan meningkatkan layanan gas bumi. Infrastruktur ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gas yang besar. Integrasi infrastruktur gas ini diharapkan dapat meningkatkan volume penyerapan gas di Jawa Tengah.
"Integrasi infrastruktur ini mendukung kebutuhan di wilayah baru dan memanfaatkan gas domestik untuk pengguna dalam negeri, sehingga dapat menciptakan titik ekonomi baru," kata Harry di Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Harry juga menambahkan bahwa kesiapan infrastruktur perusahaan sangat penting untuk mendukung kebutuhan komersialisasi gas bumi di pelanggan.
"PGN mendukung pengembangan Cisem Tahap 2 oleh Pemerintah melalui APBN. Ini diharapkan dapat menyatukan pasokan dan permintaan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat atau sebaliknya. Dengan adanya fleksibilitas operasi dari Timur ke Barat dan sebaliknya, ketahanan pasokan dapat terjaga dan pemenuhan permintaan di Jawa dapat lebih baik," ujarnya.
Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN terus berusaha agar portofolionya tetap dalam kondisi optimal serta mengembangkan layanan gas bumi yang terintegrasi untuk menghubungkan jaringan gas di Pulau Jawa.
"Fokus kami adalah memastikan pasokan gas bumi yang handal dan penyalurannya yang efektif melalui infrastruktur gas, baik pipa maupun di luar pipa. Dengan demikian, efek pengganda dari pemanfaatan gas bumi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara," tandasnya.(BY)