Pada GIIAS 2024, Honda memamerkan mobil listrik e:N1. |
TANGERANG - PT Honda Prospect Motor (HPM) turut memeriahkan pameran mobil terbesar di Indonesia, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang diadakan di ICE BSD, pada 18-28 Juli 2024.
Dalam pameran tersebut, Honda memperkenalkan mobil listrik Honda e
. Seri ini mengutamakan mesin listrik yang bertenaga dan ramah lingkungan, serta dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Honda Sensing dan Honda Connect. Rencananya, Honda e
akan diluncurkan di Indonesia pada tahun 2025.
Selain itu, Honda juga memperkenalkan STEP WGN e
, sebuah mobil Upper MPV yang menggunakan teknologi hybrid terbaru. Mobil ini tidak hanya efisien dan bertenaga, tetapi juga ramah lingkungan. STEP WGN e
merupakan pengembangan dari model legendaris STEP WGN yang sudah dipasarkan di Jepang sejak 1996. Kehadiran mobil ini menunjukkan upaya Honda untuk memahami kebutuhan konsumen di berbagai segmen di Indonesia.
Honda juga menghadirkan dua model konsep, yaitu SUSTAINA-C Concept dan Honda Pocket Concept, yang untuk pertama kalinya diperkenalkan di Asia Tenggara. Kedua model ini merupakan produk mobilitas berupa mobil listrik dan motor listrik berukuran kecil, yang dirancang untuk memberikan kemudahan, kebersihan, serta performa dan tampilan yang menyenangkan. Model konsep ini juga dibuat menggunakan bahan daur ulang resin akrilik yang ramah lingkungan.
Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor, Shugo Watanabe, menyatakan bahwa selama 75 tahun Honda telah mengembangkan berbagai teknologi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
"Model-model istimewa yang kami tampilkan di GIIAS kali ini menunjukkan komitmen kami untuk terus menjadi bagian dari kehidupan konsumen, menghadirkan teknologi yang mempermudah kehidupan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dari sekarang hingga masa depan," ujar Shugo.
Selain memproduksi produk-produk otomotif secara global, Honda juga mengembangkan berbagai teknologi mulai dari power products, robotik, kapal laut, hingga pesawat terbang.
"Dalam upaya mencapai visi netralitas karbon secara global pada tahun 2050, kami terus mengembangkan berbagai teknologi mesin ramah lingkungan, mulai dari mesin berbahan bakar bensin, hybrid, baterai listrik, hingga hydrogen fuel cell," tuturnya.(BY)