Presiden Jokowi soal IKN |
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hasil penting dari kunjungan kenegaraannya ke Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Selasa-Rabu (16-17).
Dalam pertemuan dengan Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Presiden Jokowi menyoroti dua isu utama yang menjadi fokus peningkatan kerja sama bilateral, di samping isu-isu penting lainnya.
"Di UEA, kita hanya membahas dua hal penting, meskipun ada banyak yang lainnya," ujar Jokowi dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, dikutip pada Sabtu (20/7/2024).
Isu pertama yang dibahas adalah pembangunan pusat keuangan atau financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden menyebut pemerintah ingin mempelajari sistem di Dubai International Financial Center (DIFC).
"Kita ingin mempelajari sistem mereka, bagaimana merekrut, dan bagaimana membawa dana masuk ke financial center seperti di Dubai," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Presiden mengungkapkan bahwa telah ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan DIFC.
"Artinya, financial center di IKN ini diharapkan segera terbentuk dan beroperasi," kata Presiden.
Isu kedua yang ditekankan adalah kerja sama dalam sektor nikel, mencakup seluruh rantai nilai dari hulu hingga hilir mulai dari pertambangan, produksi katode dan prekursor, hingga pembuatan baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik itu sendiri. Selain PEA dan Indonesia, ada dua negara lain yang sedang didekati untuk kerja sama.
"Jika ini berhasil, kita berharap dapat menguasai 80-85 persen pasar dunia," jelasnya.
Kerja sama ini menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar global, khususnya dalam industri yang berkembang pesat seperti kendaraan listrik dan teknologi baterai.(BY)