Gunung Bromo tengah diselimuti salju. |
Malang - Gunung Bromo saat ini tengah mengalami fenomena langka dengan diliputinya embun upas atau frost. Hal ini disebabkan oleh angin muson timur dari Benua Australia yang menurunkan suhu udara, mencapai 5-9 derajat Celsius di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Fenomena embun upas ini terjadi pada pagi hari sebelum matahari terbit, memberikan pemandangan yang menyerupai salju di sekitar Gunung Bromo. Namun, embun upas ini akan mulai hilang ketika matahari naik.
Menurut prediksi BMKG, fenomena embun upas ini akan terus terjadi hingga Agustus, mengingat ini masih dalam musim kemarau yang menurunkan suhu secara ekstrem.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Gunung Bromo, tetapi juga di kawasan sekitar seperti Gunung Semeru, termasuk Ranupani dan Ranu Kumbolo, yang berada di ketinggian di atas 2.000 Mdpl.
Meskipun fenomena ini menarik sebagai destinasi wisata, embun upas dapat berdampak negatif terhadap flora di kawasan TNBTS, menyebabkan tanaman mengering dan bahkan mati karena terlalu dingin.
Septi Eka Wardhani dari Balai Besar TNBTS mengakui bahwa embun upas bisa merusak vegetasi di sekitar kawasan taman nasional tersebut, mengingat suhu dingin yang ekstrem dari embun yang membeku tersebut.(des)