ilustrasi |
Jakarta – Dokter spesialis anak, Kanya Ayu, mengungkapkan bahwa banyak kasus polio menunjukkan gejala yang sangat ringan, bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal ini membuat seseorang tidak menyadari bahwa mereka berisiko menularkan virus tersebut kepada orang lain.
Oleh karena itu, Kanya mengingatkan orang tua untuk memberikan vaksin polio kepada anak-anak mereka. Ia juga mengajak tenaga kesehatan untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit ini. Menurutnya, keberhasilan vaksinasi polio melibatkan partisipasi semua pihak.
Dalam siaran pers oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dokter tersebut menjelaskan bahwa polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian akibat meningitis.
“Virus ini menyerang sistem saraf, dan dapat mencapai sistem saraf pusat, yaitu otak, yang dapat menyebabkan meningitis. Polio tidak hanya menyebabkan kelumpuhan, tetapi juga bisa berakibat fatal,” ujarnya pada Senin (29/7/2024) siang.
Kanya menambahkan bahwa virus polio menyebar melalui jalur fekal-oral. Misalnya, jika ada anak yang terinfeksi polio buang air besar sembarangan di sungai atau membuang popok yang terkontaminasi, maka risiko penyebaran virus tersebut meningkat.
Ia menekankan bahwa polio dapat menyerang siapa saja, terutama balita yang belum menerima imunisasi polio secara lengkap. Polio tidak dapat disembuhkan, sehingga yang terpenting adalah memastikan imunisasi yang lengkap.
“Yang tidak kalah penting adalah cakupan imunisasi harus tinggi agar kekebalan komunitas terbentuk,” tambahnya.
Kanya menyarankan agar untuk mencapai kekebalan komunal, cakupan imunisasi harus mencapai 90-95 persen. Selain imunisasi, penerapan pola hidup bersih dan sehat juga sangat penting, mengingat virus ini dapat menyebar melalui jalur fekal-oral.
“Buang air besar harus dilakukan dengan benar, di jamban atau MCK. Cuci tangan setelah menggunakan toilet dengan sabun dan air mengalir, serta cuci tangan sebelum makan, saat menyiapkan makanan, memasak, dan setelah bermain dengan tanah,” imbuhnya.(des)