Otoritas Keamanan Siber Nasional Arab Saudi (NCA) memastikan dampak Microsoft Down di negara itu sangat minim |
Riyadh - Otoritas Keamanan Siber Nasional Arab Saudi (NCA) memastikan bahwa dampak gangguan Microsoft di negara tersebut sangat minimal. Aktivitas di bandara-bandara Saudi telah kembali normal.
NCA menyatakan bahwa standar keamanan siber yang diterapkan telah memperkuat sistem internet di Arab Saudi, sehingga mampu melindungi entitas nasional dan infrastruktur penting lainnya.
Menurut NCA, keberhasilan Saudi dalam menghadapi gangguan teknologi informasi global ini berkat dukungan para pemimpin yang secara proaktif memantau dan merespons ancaman siber.
Pemerintah Arab Saudi sangat fokus pada peningkatan kemampuan nasional dan kedaulatan teknis untuk mengatasi ancaman serupa.
Sementara itu, Matarat Holding mengumumkan bahwa operasional di Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Bandara Internasional King Fahd di Dammam, serta bandara lainnya sudah kembali normal.
Namun, calon penumpang disarankan untuk menghubungi maskapai mereka untuk mendapatkan informasi terkini mengenai jadwal penerbangan dan memperhatikan hak-hak penumpang yang telah disetujui oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil.
Gangguan Microsoft yang terjadi pada Jumat kemarin mengakibatkan hampir 5.000 penerbangan dibatalkan dan sekitar 40.000 penerbangan tertunda, menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware.
Meskipun Microsoft telah mengatasi gangguan tersebut, dampaknya masih terasa di industri penerbangan. Kekacauan ini disebabkan oleh pemadaman sistem teknologi informasi berbasis Windows yang juga memengaruhi sektor perbankan, telekomunikasi, logistik, kesehatan, dan lain-lain.
CrowdStrike, perusahaan keamanan siber asal AS, mengonfirmasi bahwa pemadaman ini disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak keamanan Falcon Sensor. CEO CrowdStrike, George Kurtz, mengungkapkan penyesalannya di media sosial X, menyebutkan bahwa masalah ini teridentifikasi saat melakukan pembaruan perangkat lunak untuk host Windows, yang berdampak pada pengguna Microsoft.
“Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, turis, dan semua pihak yang terkena dampak, termasuk perusahaan kami,” kata Kurtz. (des)