Rupiah Lebih Perkasa dari Mata Uang Korsel |
SUMBA - Pelemahan nilai tukar Rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti Korea Selatan dan Jepang. Bahkan, pergerakan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) lebih stabil.
Dalam perkembangan pasar keuangan global, Dolar AS tetap menguat meski sedikit menurun. Hingga saat ini, Dolar AS telah menguat sebesar 2,7%.
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas (DPMA) BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas Rupiah, meskipun saat ini nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah.
"Namun secara relatif masih lebih baik. Korea Won masih di bawah Rupiah," ujarnya di Kambaniru Hotel, Senin (22/7/2024).
Dibandingkan dengan mata uang Jepang (JPY), Rupiah lebih baik karena Yen anjlok hingga 12,89%. Sedangkan mata uang Korea Selatan (KRW) melemah 6,39%.
Denny Prakoso juga meyakini Rupiah akan segera menguat. Pasalnya, ke depan suku bunga negara-negara maju akan turun.
"EURO sudah turun sekali. Nah periode ini kita akan banyak melihat sentimen karena suku bunga AS sudah mencapai puncaknya (5,25%-5,50%)," ujarnya.
Banyak pihak juga meyakini bahwa level suku bunga The Fed akan segera turun. Prediksi ini bisa terjadi pada September atau akhir tahun ini.
"Dengan pandangan seperti ini, saya melihat potensi Rupiah untuk menguat sangat terbuka. Kita tidak bicara pada level berapa karena sulit, tetapi potensi menguat sangat terbuka," ujarnya.
Di sisi lain, fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat, bahkan saat pandemi Covid-19.(BY)