Syarifuddin, Asril dan Irmayulis (kiri-kanan) dalam kegiatan sosialisasi program-program prioritas Kemendikbudristek. (Foto Anton) |
Sawahlunto, fajarsumbar.com - Dalam rangka meningkatkan pemahaman program-program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Provinsi Sumatera Barat.
Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sumatera Barat melaksanakan sosialisasi program-program prioritas Kemendikbudristek kepada awak media se-Sumbar selama tiga hari, Senin - Rabu, 29 - 31 Juli 2024 di masing-masing kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Di Kota Sawahlunto, Syarifuddin selaku Widyaprada BBPMP Sumbar menyebut kegiatan ini bertujuan agar tersampaikannya informasi program-program prioritas Kemendikbudristek di Sumatera Barat, sekaligus membuat jejaring komunikasi dan publikasi dengan media lokal dalam Grup Jaringan Komunikasi Program-program Prioritas BBPMP Sumatera Barat (Jarkom Protas BBPMP Sumbar).
Ia juga menjelaskan kepada awak media tentang episode-episode Merdeka Belajar dan program-program prioritas yang dilaksanakan BBPMP Sumatera Barat, antara lain;
1. Program Sekolah Penggerak
2. Kurikulum Merdeka
3. a. Markas, Arkas dan SIPLah
b. Chromebook dan Akun Belajar.id
4. a. Rapor Pendidikan dan PBD Satuan Pendidikan
b. Rapor Pendidikan dan PBD Pemerintah Daerah
5. Kemitraan Daerah
6. Asesmen Nasional
7. Publikasi dan Komunikasi
8. Transformasi Regulasi
9. Transisi PAUD - SD
10. Tranformasi Pembelajaran
11. Gerakan Sekolah Sehat
12. Transformasi Pendidikan Khusus
13. Analisis Data
"Program Sekolah Penggerak sebagai katalis untuk mewujudkan pendidikan Indonesia diawali dengan Sumber Daya Manusia (SDM) kepala sekolah dan guru yang fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, sehingga terwujud Profil Pelajar Pancasila," sebut Syarifuddin didampingi staf publikasi BBPMP Sumbar, Fahkri Firdaus di aula SDN 02 Sapan.
Syarifuddin mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada guru dan memenuhi kebutuhan murid, projek-projek yang terdapat didalamnya membantu pembentukan karakter murid.
"Keunggulan Kurikulum Merdeka, fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar lebih mendalam, bermakna dan menyenangkan. Memberikan kemerdekaan lebih kepada peserta didik, guru dan sekolah dalam memilih pembelajaran yang sesuai. Lebih relevan dan interaktif," imbuhnya, Selasa (30/7/2024).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Asril mengungkapkan saat membuka kegiatan, salah satu bukti tindak lanjut dari Pemerintah Kota Sawahlunto dalam menerapkan bagian dari Kurikulum Merdeka terkait Sekolah Penggerak adalah dengan mengeluarkan regulasi pendukung berupa Peraturan Wali Kota (Perwako).
"Peraturan Wali Kota Nomor 03 Tahun 2023 tentang program sekolah penggerak dan implementasi kurikulum merdeka pada satuan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Di Sumatera Barat, Sawahlunto menjadi daerah pertama yang sudah menyelesaikan regulasi penerapan sekolah penggerak ini," tutur Asril.
Asril menyebut bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan kegiatan pembersihan Dapodik dengan dikawal BBPMP dan untuk di Sumatera Barat, Sawahlunto peringkat ketiga Dapodik terbersih.
"Dua Minggu yang lalu, melalui BBPMP Sumatera Barat melaksanakan kegiatan Festival Kurikulum Merdeka. Alhamdulillah dari enam cabang yang dilombakan, Sawahlunto memperoleh lima peringkat satu," ujar Asril.
Irmayulis, Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto menyatakan bahwa, dalam Kurikulum Merdeka ini salah satunya adalah Sekolah Penggerak. Sekolah Penggerak yang ada di Kota Sawahlunto 4 SD, 2 SMP dan 2 SMA.
"Empat SD itu tersebar di tiga kecamatan. Di Kecamatan Lembah Segar ada SDN 02 Lunto Timur. Di Kecamatan Barangin ada SDN 28 Santur. Di Kecamatan Talawi ada SDN 03 Tumpuk Tangah dan SDN 01 Talawi Mudik," urainya menjelaskan.
"Kami lihat dari sekolah tersebut, memang nampak perubahannya. Misalnya, yang biasa orangtuanya tidak peduli dengan sekolah, sekarang sudah ikut mendukung dan melibatkan diri langsung. Untuk SMP, ada SMP 6 di Silungkang dan SMP 3 di Talawi. Semua sekolah di Sawahlunto pemakaian Kurikulum Merdeka telah masuk pada tahun yang ketiga," sambungnya.
Terkait Program Guru Penggerak, kata Irmayulis, Guru Penggerak ini merupakan hasil dari guru itu sendiri yang dibuka pendaftarannya secara online dan pelaksanaan kegiatannya secara online.
"Untuk Kota Sawahlunto, kita sudah memiliki 60 Guru Penggerak. Keuntungan bagi mereka, mempunyai peluang untuk menjadi kepala sekolah dan sudah ada yang diangkat menjadi kepala sekolah sebanyak 6 orang," pungkasnya. (ton)