Antrean kendaraan terus terjadi di SPBU Batang Toman Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. |
Pasbar - Pertamina Sumatera Barat akan mengevaluasi kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan biosolar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pasaman Barat karena meningkatnya kebutuhan masyarakat yang menyebabkan antrean kendaraan yang panjang.
Sales Branch Manager (SMB) Pertamina Rayon III Sumbar, Dery, mengatakan bahwa beberapa hari terakhir terjadi antrean kendaraan di semua SPBU di Pasaman Barat, kemungkinan disebabkan oleh pertumbuhan kebutuhan masyarakat saat ini.
Pertamina juga mengimbau pihak SPBU untuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum guna mengatur antrean kendaraan agar situasinya tetap kondusif.
Dery menyebutkan bahwa Pertamina sedang mengkaji kebutuhan masyarakat terhadap BBM jenis pertalite, dan jika kebutuhan terus meningkat dan tidak tercukupi oleh kuota yang ada, akan diajukan penambahan kuota.
Sales Area Manager Sumatera Barat PT Pertamina Patra Niaga, Narotama Aulia Fazri, menambahkan bahwa saat ini kuota BBM pertalite di masing-masing SPBU rata-rata sebanyak 16 ton per hari. Dia juga mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat untuk memberikan data detail mengenai kebutuhan BBM berdasarkan jumlah kendaraan di wilayah tersebut.
Pertamina memastikan bahwa penyaluran BBM biosolar dan pertalite sesuai dengan alokasi BBM bersubsidi dari masing-masing SPBU. Mereka menegaskan bahwa jika terjadi pengisian ke pihak yang tidak berhak, dapat dilaporkan ke call center 135. Mereka juga akan memeriksa lapangan apakah ada surat rekomendasi untuk pengisian tersebut; jika tidak, akan diberikan sanksi tegas.
Pihak Pertamina juga rutin melakukan pengawasan di lapangan terhadap SPBU yang ada dan hingga saat ini belum ditemukan indikasi pengisian BBM pakai jerigen tanpa rekomendasi.
Di Pasaman Barat, terdapat 9 SPBU yang beroperasi saat ini, dan setiap hari terjadi antrean panjang kendaraan untuk mengisi BBM jenis pertalite dan biosolar.
"Andi (39), salah seorang pengendara, mengungkapkan keheranannya atas antrean panjang yang sudah terjadi dua pekan terakhir di Pasaman Barat. Meskipun antrean panjang terjadi, BBM sulit diperoleh, sementara penjual eceran tetap ada dan bahkan cenderung meningkat," ujar Andi. (des)