35-40% Anak Usia Sekolah Alami Gangguan Refraksi, Kata Dokter -->

Iklan Cawako Sawahlunto

35-40% Anak Usia Sekolah Alami Gangguan Refraksi, Kata Dokter

Selasa, 23 Juli 2024
ilustrasi


Jakarta – Penglihatan merupakan indera yang sangat krusial dan mempengaruhi kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata adalah hal yang sangat penting dan harus dilakukan sedini mungkin.


Bagi Anda yang memiliki anak, penting untuk memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan mata mereka. Founder & Chief Doctor VIO Optical Clinic, dr. Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO, FIALVS, mengungkapkan bahwa sekitar 35-40 persen anak usia sekolah mengalami kelainan refraksi, seperti mata minus dan silinder.


“Gangguan mata yang sering terjadi pada anak meliputi kelainan refraksi, amblyopia (mata malas), konjungtivitis, dan yang paling umum adalah miopia,” kata dr. Andri saat ditemui di VIO Optical Clinic baru-baru ini.


Menurut dr. Andri, sebagian besar masalah mata pada anak disebabkan oleh penggunaan gadget yang berlebihan.


“Untuk menjaga kesehatan mata, disarankan setelah 20 menit menatap layar gadget, anak harus mengalihkan pandangan ke objek lain selama 20 detik. Objek tersebut sebaiknya berjarak minimal 20 kaki atau enam meter,” ujarnya.


Dia juga menyarankan agar anak-anak melakukan aktivitas luar ruangan selama 45 menit hingga satu jam setiap hari untuk mengurangi ketergantungan pada gadget.


Dr. Andri menyarankan agar anak-anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget untuk aktivitas jarak dekat.


“Televisi sudah cukup baik karena jaraknya lebih jauh, dan orang tua bisa mengawasi. Jika anak diberi handphone, mereka cenderung menghabiskan waktu lebih lama tanpa disadari. Oleh karena itu, penggunaan handphone, khususnya, sebaiknya dibatasi, terutama bagi anak-anak yang terindikasi miopia,” jelasnya.


Penting juga untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan dini. Dengan pemeriksaan rutin, gangguan mata dapat segera diidentifikasi dan ditangani.


“Data menunjukkan bahwa sekitar 81 persen gangguan penglihatan bisa dihindari jika didiagnosis dan diobati sejak dini,” kata dr. Andri.


Pemeriksaan mata dapat dimulai sejak usia tiga tahun dan sebaiknya dilakukan minimal setiap enam bulan di tempat yang terpercaya.(des)