Sejumlah anak sekolah di Nagari Pakan Rabaa Timur melewati jalan yang longsor, untuk sampai ke sekolah hari ini. Jumat 31/5/2024 (Abg) |
Semenjak enam bulan terakhir ini, daerah pemasok dan penghasil Garu itu sering kali mendapat ancaman musibah, baik banjir dan tanah longsor, apalagi daerah itu banyak warga yang bermukim di daerah perbukitan itu, hampir setiap minggu
Baru satu minggu ini bencana longsor memporak porandakan sebuah pemukiman warga Jorong Kasiak Putiah, bencana tanah longsor itu masih belum dilakukan pembersihan.
Hasil pantauan Media ini di Nagari Pakan Rabaa Timur itu, Jumat (31/5/2024) longsor kembali terjadi, dan kali ini musibah tanah longsor di Jorong Pasia Panjang sebuah bukit mengalami pergeseran sehingga terjadi longsor dan menimbun badan jalan sepanjang 150 meter.
Kejadian tanah longsor ini terjadi pada hari Jumat (31/5/2024) Dini hari, sehingga warga dan anak sekolah yang mempergunakan jalur itu tidak bisa melewati, dan harus berhati hati, apalagi hari ini hari pasar di Sungai Kalu.
Kondisi mereka untuk.menuju sekolah sangat memperihatinkan, mereka harus ekstra hati hati dan buka sepatu.
Wali Nagari Pakan Rabaa Timur Nasril mengatakan, daerah kami ini memang sering terjadi bencana, apalagi sejak enam bulan terakhir ini, banjir, longsor, belum tuntas yang satu, bencana datang lagi.
Kami dari nagari bersama pihak kecamatan sudah berupaya bagaimana mengatasi musibah ini, namun yang namanya alam tidak bisa kita prediksi, himbauan kepada warga sidah sering disampaikan, hanya saja penanganan bencana di daerah seperti ini yang perlu dicarikan solusinya.
Semenjak daerah ini dilanda bencana, kerugian tidak terhitung lagi, sawah penduduk, rumah yang hanyut, rusak berat dan rusak ringan, mudah mudahan semua ini bisa segera diatasi.
Camat KPGD Soni Patrisia membenarkan kejadian alam ini" Benar sudah terjadi bencana tanah longsor di Nahari Pakan Rabaa Timur ini," ucapnya.
Pihaknya berharap agar segera dilakukan pembersihan, karena ini satu satunya akses keluar masuk warga setempat, dan kasihan juga anak anak sekolah, mereka tidak berani melewati jalur tersebut dan ada yang ke sekolah memaksakan diri dengan bukak sepatunya. (Abg).