Sukses Pasangan Pensiunan, Kisah Inspiratif di Balik Usaha Susu Kedelai Saat Pandemi -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Sukses Pasangan Pensiunan, Kisah Inspiratif di Balik Usaha Susu Kedelai Saat Pandemi

Rabu, 03 April 2024

Agus Murtini memulai usaha susu kedelai saat pandemi Covid-19.


BOGOR - Di tengah pandemi Covid-19, pasangan suami istri yang telah pensiun masih tetap aktif dan berhasil menghasilkan pendapatan melalui usaha produksi susu kedelai.


Ibu Agus Murtini, akrab dipanggil Ibu Mien, menceritakan perjalanan awal mendirikan usaha pengolahan kedelai yang tidak mudah. Mereka melewati banyak uji coba untuk mencapai hasil terbaik.


"Pada akhirnya, saya mulai belajar melalui platform Youtube ketika pandemi Covid mewabah. Saat kami harus dirumahkan, saya memanfaatkan waktu untuk belajar. Hal ini juga didorong oleh suami yang merupakan pensiunan TNI Angkatan Darat," ungkap Ibu Mien di rumah mereka yang juga berfungsi sebagai tempat produksi kedelai di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


"Kami juga mendapat dorongan dari pemimpin untuk tetap produktif setelah pensiun. Kami diingatkan bahwa kami dulu berjuang untuk negara, dan sekarang saat pensiun, kami harus memanfaatkan waktu dengan membuka usaha, mencari inovasi, dan terus berkreativitas. Mengisi masa pensiun tidaklah mudah. Banyak yang merasa sakit, jenuh, dan bosan. Kami ingin menghindari hal itu," tambahnya.


Selama satu tahun, sejak 2019, Ibu Mien dan suaminya mencari resep dan merumuskan formulasi untuk susu kedelai mereka.


"Saya mencoba berbagai formula selama satu tahun untuk mendapatkan resep yang tepat. Sekarang sudah lima tahun saya melakukannya. Awalnya hanya satu jenis, tetapi sekarang kami memiliki berbagai variasi," paparnya.


"Iya, selama satu tahun suami saya menjadi 'tester'. Saya membuat kedelai sebanyak seperempat kilogram, lalu saya tanyakan rasanya bagaimana. Suami saya mengatakan kurang enak atau tidak gurih. Kami terus mencari formula yang pas. Kadang-kadang tetangga menjadi penentu. Mereka mengatakan enak, meskipun menurut suami saya belum sepenuhnya sempurna. Tapi tetangga bilang enak, mungkin itu sudah cukup," jelasnya.


Saat ini, mereka telah memiliki 35 item produk susu kedelai dalam katalog mereka, termasuk brownies kedelai, kue botol, dan cookies.


Hasil dari kerja keras bertahun-tahun tersebut, mereka berhasil meningkatkan omset hingga mencapai Rp5 juta. "Pada awalnya, omset kami hanya sekitar Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per bulan. Sekarang sudah mencapai Rp5 juta," tambahnya.


Terkait modal, Ibu Mien mengungkapkan bahwa mereka memulai usaha ini dengan mengalokasikan dana pribadi sekitar Rp30 juta. Mereka juga mengikuti program inkubasi dari IPB dan mendapatkan dana hibah sebesar Rp15 juta.


Terakhir, mereka mendapatkan bantuan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar Rp20 juta dengan jangka waktu pinjaman selama lima tahun. "Ini adalah pinjaman KUR pertama kami dan sudah berjalan selama tujuh bulan," tutupnya.(BY)