United E-Motor, Menuju Masa Depan Hijau dengan IPO Perdana di BEI -->

Iklan Cawako Sawahlunto

United E-Motor, Menuju Masa Depan Hijau dengan IPO Perdana di BEI

Rabu, 14 Februari 2024

United E-Motor genjot produksi motor listrik.


Jakarta - Permintaan terhadap motor listrik di Indonesia mengalami peningkatan. Setiap produsen sedang meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi. Peningkatan ini terjadi setelah pemerintah mempermudah syarat subsidi sebesar Rp7 juta untuk pembelian motor listrik.


PT Terang Dunia Internusa (TDI), perusahaan yang mengelola produsen motor listrik United E-Motor, sedang berusaha mencari dana tambahan untuk meningkatkan produksinya. Upaya ini diwujudkan dengan pencatatan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).


IPO ini bertujuan untuk mengumpulkan dana sebesar Rp400.000.008.000, yang akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja terkait produksi, baik untuk motor listrik maupun e-moped. Selain itu, dana juga diperlukan untuk pengembangan model motor listrik terbaru.


Andrew Mulyadi, Direktur PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyatakan, "Seluruh dana IPO akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan produksi e-motor dan e-moped, termasuk pembelian bahan baku seperti frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi-information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspensi," dalam keterangan resmi.


Ia juga mengungkapkan bahwa saham dengan kode UNTD telah mendapatkan respons positif dari investor. Proses penawaran awal telah berlangsung sejak 11-22 Januari 2024, dengan penawaran umum dilakukan pada 1-5 Februari 2024.


Perusahaan ini optimistis dapat mempertahankan posisi kuat dalam persaingan karena memiliki beragam industri, mulai dari sepeda hingga motor roda dua dan tiga, serta jaringan distribusi yang luas, baik di dalam maupun luar negeri.


Menurut Andrew, dengan berhasilnya inovasi motor listrik, perusahaan berpotensi mencapai tonggak sejarah untuk pengembangan produk kendaraan listrik berbasis baterai lainnya. "Beberapa industri seperti olahraga atau rekreasi bisa dijajaki oleh kami di masa depan. Perseroan memiliki kapabilitas untuk membuat produk kendaraan listrik selain motor listrik, seperti mobil golf dan ATV," ungkap Andrew.


Selain pertumbuhan yang positif, perkiraan meningkatnya permintaan untuk motor listrik di Indonesia semakin membesar, terutama jika tersedia model-model lain dengan performa andal dan harga yang terjangkau.(BY)