Serukan Akses Media Asing ke Gaza, 50 Jurnalis Kirim Surat Terbuka -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Serukan Akses Media Asing ke Gaza, 50 Jurnalis Kirim Surat Terbuka

Kamis, 29 Februari 2024

50 jurnalis telah mengirimkan surat terbuka



Gaza- Lebih dari 50 jurnalis telah mengirimkan surat terbuka yang menyerukan Israel dan Mesir untuk memberikan akses bebas dan tidak terbatas ke Gaza untuk semua media asing.


Surat tersebut ditandatangani oleh koresponden dan presenter lembaga penyiaran yang berbasis di Inggris, termasuk wartawan BBC Jeremy Bowen, Lyse Doucet, dan Mishal Husain.



Dilaporkan bahwa kebutuhan akan pelaporan lapangan yang komprehensif adalah hal yang penting, sebagaimana dikutip Okezone.com.


Dalam surat tersebut, ke-55 jurnalis tersebut menulis bahwa wartawan asing masih ditolak aksesnya ke wilayah tersebut, di luar perjalanan yang jarang dilakukan dan dikawal oleh militer Israel.


Perjalanan yang dikawal sangat terkontrol dan seringkali hanya untuk menunjukkan terowongan yang menurut militer digunakan oleh Hamas atau gudang senjata.


Hanya satu jurnalis asing yang diizinkan masuk ke Gaza melalui Mesir dengan pengawalan. Clarissa Ward dari CNN, yang merupakan salah satu penandatangan surat tersebut, hanya dapat menghabiskan beberapa jam di lapangan di kota perbatasan selatan Rafah dengan tim medis Emirat pada Desember 2023.


Surat tersebut menyerukan pemerintah Israel untuk secara terbuka menyatakan izinnya bagi jurnalis internasional untuk beroperasi di Gaza.


Mereka juga meminta pihak berwenang Mesir untuk mengizinkan pers asing mengakses penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza.


“Sangat penting untuk menghormati keselamatan jurnalis lokal dan upaya mereka didukung oleh jurnalisme media internasional. Kebutuhan akan pemberitaan lapangan yang komprehensif mengenai konflik tersebut sangatlah penting,” tulis surat tersebut.


“Risiko pelaporan konflik dipahami dengan baik oleh organisasi kami yang memiliki pengalaman puluhan tahun dalam melaporkan di zona perang di seluruh dunia dan dalam perang sebelumnya di Gaza,” lanjutnya.


Lembaga penyiaran yang diwakili dalam surat tersebut adalah BBC, ITV, Channel 4 dan Sky News dari Inggris, serta outlet AS ABC, CBS, CNN dan NBC.



Sejumlah jurnalis yang menandatangani surat tersebut telah melaporkan dari Israel selama konflik.


Pada November 2023, editor internasional BBC Jeremy Bowen melakukan perjalanan bersama pasukan Israel ke Gaza. Meskipun BBC mempunyai kendali editorial atas laporan tersebut, namun bagian mengenai pasukan Israel harus dilihat oleh mereka.


Bulan lalu, Asosiasi Pers Asing (FPA) di Yerusalem menuduh Israel memberlakukan larangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap akses pers asing independen ke Gaza, setelah Pengadilan Tinggi Israel menolak petisi dari organisasi tersebut dan memutuskan bahwa pembatasan masuknya dibenarkan demi alasan keamanan. alasan.


FPA mengatakan otoritas pertahanan telah mengatakan kepada pengadilan bahwa jurnalis di Gaza dapat menghadapi risiko di masa perang dan membahayakan tentara jika melaporkan posisi pasukan. Mereka juga berpendapat bahwa terlalu berbahaya bagi personel Israel untuk berada di perbatasan Israel untuk memfasilitasi masuknya pers ke Gaza.


Putusan pengadilan juga mengutip otoritas pertahanan yang menyatakan bahwa penyeberangan Rafah di bawah kendali dan kedaulatan Mesir dan bahwa “sepengetahuan mereka” pemerintah Mesir mengizinkan jurnalis asing memasuki Gaza. Namun, pada akhir Oktober 2023, seorang pejabat senior Mesir mengatakan bahwa militer Israel-lah yang menghentikan masuknya jurnalis.


Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), setidaknya 83 jurnalis dan pekerja media Palestina dan dua jurnalis Israel telah terbunuh sejak dimulainya perang.


Sementara itu, militer Israel mengatakan pasukannya telah membawa wartawan dalam perjalanan dengan pengawalan di Gaza agar mereka dapat melaporkan dengan aman.


Jurnalis dan pekerja media Palestina telah melaporkan dari dalam Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada bulan Oktober, namun puluhan orang telah terbunuh, terluka atau hilang.


Ketika dimintai komentar mengenai surat tersebut, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan IDF saat ini sedang melakukan perang melawan organisasi teror Hamas.


“Agar jurnalis dapat melaporkan dengan aman, IDF mendampingi mereka saat berada di medan perang,” ujarnya.(*)