Bansos beras cair. |
Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengumumkan bahwa penyaluran bantuan sosial pangan berupa beras seberat 10 kilogram telah mencapai 185 ribu ton hingga awal Februari 2024.
Arief menyatakan, "Realisasi bantuan pangan beras sebelum dihentikan sementara sampai 7 Februari lalu, telah mencapai angka 185 ribu ton."
Pihaknya awalnya menargetkan untuk menyalurkan sebanyak 440 ribu ton bantuan pangan beras pada dua bulan pertama di 2024, yakni Januari hingga Februari. Menurutnya, penyaluran beras kembali dilanjutkan setelah sempat dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024, sebagai bentuk penghormatan terhadap tahapan Pemilu dan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Arief menegaskan bahwa penyaluran beras oleh Badan Pangan Nasional sesuai dengan amanat UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Perpres 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional. Salah satu tugas fungsinya adalah menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan.
Bantuan pangan beras merupakan program pemerintah yang melibatkan penyaluran beras kepada masyarakat berpendapatan rendah dalam keluarga penerima manfaat (KPM). Program ini menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP) sesuai amanat Perpres 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
Penyaluran bantuan pangan beras dimulai sejak awal 2023 dan diteruskan pada tahun ini. Bansos beras 10 kg per bulan telah disalurkan sejak Januari 2024 dan akan berlangsung hingga Maret 2024.
Bansos ini ditujukan untuk 22 juta KPM di seluruh Indonesia, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Arief menambahkan, "22 juta keluarga penerima manfaat ini sangat membutuhkan bantuan tersebut. Jadi ini bentuk kehadiran negara yang memerhatikan rakyat."
Arief menegaskan bahwa bantuan tersebut tidak terkait dengan politik, dan bahkan setelah Pilpres selesai, pihaknya akan terus menyalurkan bantuan tersebut untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan.
"Kita semua, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, asosiasi dan komunitas, serta masyarakat luas, diharapkan mendukung upaya penyaluran bantuan pangan beras ini agar dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita semua," ujar Arief.(BY)