![]() |
Kepala BPK III Sumbar, Undri bersama pemateri saat membuka seminar pelestarian warisan budaya berbasis penguatan komunitas, Minggu (10/12). ist |
Padang, fajarsumbar.com-Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumbar terus bergerak memajukan kebudayaan. Salah satu strategi memajukan kebudayaan itu adalah dengan memperkuat komunitas yang ada di Sumbar.
Untuk memperkuat komunitas di Sumbar, BPK III Sumbar menggelar seminar pelestarian warisan budaya berbasis penguatan komunitas. Kegiatan seminar yang bertemakan Pelestarian Warisan Budaya; Penguatan Komunitas untuk Pemajuan Kebudayaan Tahun 2023 dilaksanakan selama dua hari, Minggu-Senin (10-11/12) bertempat di Truntum Hotel, Padang. Seminar diikuti puluhan komunitas di seluruh Sumbar yang bergerak di bidang seni, budaya, pelestarian heritage dan lainnya.
Untuk memperkuat komunitas di Sumbar, BPK III Sumbar menggelar seminar pelestarian warisan budaya berbasis penguatan komunitas. Kegiatan seminar yang bertemakan Pelestarian Warisan Budaya; Penguatan Komunitas untuk Pemajuan Kebudayaan Tahun 2023 dilaksanakan selama dua hari, Minggu-Senin (10-11/12) bertempat di Truntum Hotel, Padang. Seminar diikuti puluhan komunitas di seluruh Sumbar yang bergerak di bidang seni, budaya, pelestarian heritage dan lainnya.
Kepala BPK III Sumbar, Undri dalam sambutannya ketika membuka seminar menyebutkan, seminar dilaksanakan pertama-tama mendekatkan BPK III dengan komunitas. "Kantor kita ini kan baru, jadi kita ingin berinteraksi lebih dekat dengan komunitas agar nanti kita bisa saling menguatan," ujar Undri.
Undri memperkenalkan BPK III sebagai lembaga baru. BPK merupakan penggabungan sekaligus peleburan berbagai badan yang bertugas dalam pelestarian budaya. BPK III Sumbar sendiri merupakan penyatuan BPCP Batusangkar dan BPNB Padang.
Dari sisi fungsi, BPK menurut Undri mengalami sedikit perubahan dan kemajuan. Misalnya, dalam program kebudayaan, BPK lebih berfungsi sebagai fasilitator. Sementara, produksi dilakukan oleh masyarakat, terutama komunitas-komunitas. "Jadi, kita itu tidak memakan tebu dari akar-akarnya," ujar Undri.
Karena itulah, komunitas sangat penting dalam pemajuan kebudayaan. Komunitas menurut Undri adalah urat nadi dan pondasi utama pemajuan kebudayaan.
Dalam realitasnya, bila pemajuan kebudayaan dilakukan oleh komunitas, sangat dahsyat dampak dan hasilnya. "Kalau hanya dilakukan pemerintah, terkesan monoton," ujar Undri lagi.
Penguatan komunitas sangat penting dalam pemajuan kebudayaan. Yang penting lagi, komunitas menurut Undri bergerak dengan sinergi. Tidak bergerak sendiri-sendiri. Dengan sinergi, maka dampak dan hasil dari gerakan komunitas ini lebih dahsyat lagi.
Seminar pelestarian warisan budaya berbasis penguatan komunitas berlangsung selama dua hari. Dari dua hari seminar, tampil pemateri dari berbagai kalangan. Ada pemetari dari ahli, seperti Otong Rosadi, Edi Utama. Ada juga pemateri dari unsur komunitas sendiri, seperti Mahatma Muhammad. (Zal)