Casey Stoner Ungkap Kekecewaan Terbesar terhadap MotoGP: Terlalu Banyak Teknologi, Kurangi Kesenangan Balapan -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Casey Stoner Ungkap Kekecewaan Terbesar terhadap MotoGP: Terlalu Banyak Teknologi, Kurangi Kesenangan Balapan

Selasa, 14 November 2023

 

Para pembalap MotoGP 2023.

Jakarta - Mantan pembalap legendaris MotoGP, Casey Stoner, mengungkapkan kekecewaannya terhadap perkembangan balapan MotoGP yang semakin dipenuhi oleh perangkat dan teknologi pada motor. Stoner, yang telah dua kali menjadi juara dunia, menilai bahwa kondisi ini membuat balapan menjadi kurang menarik dan berharap agar beberapa elemen yang dianggap tidak perlu dapat dihilangkan.


Menurut Stoner, MotoGP kini telah melebihi Formula One (F1) dalam penerapan teknologi pada motor. Ia menyoroti keberlebihan perangkat seperti winglet, perangkat ketinggian motor, dan kontrol anti-wheelie yang dianggapnya merugikan dinamika balapan.


Dalam pernyataannya kepada Speedweek pada Selasa, Stoner menyampaikan harapannya kepada Dorna Sports selaku promotor MotoGP untuk melakukan perubahan signifikan dalam format balapan. "Semua hal yang tidak perlu harus dihilangkan, tidak ada winglet, tidak ada perangkat ketinggian motor, tidak ada kontrol anti-wheelie, kontrol traksi dikurangi seminimal mungkin," ungkap Stoner.


Stoner juga mengkritik tingginya biaya yang harus ditanggung oleh tim-tim MotoGP akibat perkembangan teknologi. Ia berpendapat bahwa regulasi harus bertahan selama 10 tahun agar pabrikan yang berkinerja buruk dapat mengejar ketertinggalan. "Saat ini, tak ada lagi wheelies di motor. Para rider mempunyai sedikit masalah mengendalikan motor," tambahnya.


Pria yang pensiun pada 2012 ini menegaskan bahwa setiap motor seharusnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk menjaga keseimbangan kompetisi. Namun, ia merasa bahwa saat ini semua tim cenderung meniru yang terbaik, mengakibatkan perkembangan seragam dalam hal komponen elektronik.


Dalam konteks persaingan MotoGP saat ini, Stoner melihat dominasi pembalap Ducati, sementara Yamaha dan Honda kesulitan menemukan performa terbaik mereka. Ducati dikenal sebagai tim yang sering memperkenalkan inovasi teknologi, yang kemudian diikuti oleh tim-tim lainnya.


Meski Stoner telah lama mengakhiri karirnya di lintasan MotoGP, pandangan kritisnya terhadap perkembangan teknologi dan harapannya terhadap perubahan dalam format balapan tetap memberikan dampak signifikan dalam diskusi mengenai arah MotoGP ke depan.(BY)