Mentan Syahrul Yasin Limpor Mundur dan Pamit ke Presiden Jokowi. |
Jakarta - Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara resmi berpamitan kepada Presiden Joko Widodo dan memberikan laporan kinerja selama menjabat sebagai Menteri Pertanian.
"Menyampaikan terima kasih sekaligus pamit pada Pak Presiden karena tidak dapat membantu beliau sampai akhir masa jabatannya. Sebagai bentuk tanggung-jawab pada Bapak Presiden, saya menyampaikan laporan kinerja selama menjadi Menteri Pertanian sejak 2019 - 2023," ujar Menteri Pertanian pada hari Senin (9/10/2023).
Dalam laporannya, Menteri Pertanian melaporkan sejumlah data dan perbaikan yang signifikan di sektor Pertanian selama masa jabatannya.
Meskipun situasi sulit akibat pandemi, Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagian besar berada dalam tren negatif, hanya ada tiga sektor yang mengalami pertumbuhan positif, yaitu Pertanian (16,24%), Infokom (3,44%), dan Pengadaan Air (1,28%), sementara sektor lainnya mengalami penurunan (slide nomor 2).
Di sisi lain, nilai ekspor produk pertanian mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2019 hingga 2022, dari Rp390,16 triliun menjadi Rp658,18 triliun. Meningkatnya ekspor ini memiliki dampak positif pada perekonomian nasional dan petani.
Dalam hal penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor Pertanian, dari tahun 2020 hingga 2022, jumlah debitur mencapai 1,9 juta orang dengan realisasi kredit mencapai Rp113,43 triliun pada akhir Desember 2022.
"Produksi beras nasional pada tahun 2021 dan 2022 meningkat sebanyak 0,18 juta ton, mencapai 31,54 juta ton pada tahun 2022," ungkap SYL.
Selain beras, SYL juga mencatat peningkatan produksi komoditas pangan pokok lainnya seperti jagung, cabe, bawang merah, daging ayam ras, dan telur selama periode 2019 hingga 2022.
Menteri Pertanian menekankan bahwa semua prestasi ini tidak hanya merupakan hasil kinerjanya sendiri. Dia mengakui bahwa kesuksesan ini adalah hasil dari komitmen Presiden terhadap pertanian Indonesia dan kerja keras semua pejabat dan pegawai di Kementerian Pertanian RI. Perannya adalah sebagai fasilitator dan pemimpin mereka untuk bekerja sebaik mungkin.
"Demikian, saya sampaikan hal ini pada seluruh masyarakat Indonesia. Saya berharap semoga ke depan Pertanian Indonesia menjadi jauh lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh Rakyat Indonesia. Semoga ke depan upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi lebih kuat dan dilakukan secara bersih, serta tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik praktis," tutupnya. (BY)