Kepala SMAN 1 Batang Anai Haryanti M.Pd |
Pd. Pariaman, fajarsumbar.com - SMA Negeri 1 Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, telah mengambil langkah yang luar biasa dengan merespons permintaan siswanya untuk mendirikan Sanggar Menulis sebagai ekstrakurikuler di sekolah. Kepala SMAN 1 Batang Anai, Haryanti M.Pd, menyambut permintaan siswa dengan antusiasme.
"Kami sangat senang dengan permintaan siswa. Sanggar Menulis yang diusulkan akan diintegrasikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler," ujar Haryanti M.Pd, yang didampingi oleh Wakasek Bidang Kesiswaan, Resfira S.Pd, M.Pd.
Kepala sekolah kemudian mengumumkan dua guru yang akan terlibat dalam persiapan mendirikan Sanggar Menulis sebagai ekstrakurikuler di sekolah. Pada tahap awal, kegiatan ini akan dipimpin oleh Marjenny M.Pd (guru Bahasa Inggris) dan Yuhartanti M.Pd (guru Bahasa Indonesia), dengan dukungan dari guru lainnya.
Keputusan untuk menghadirkan Ekskul Sanggar Menulis ini bermula dari permintaan 30 peserta pelatihan menulis yang baru saja menyelesaikan pelatihan mereka. Pelatihan tersebut dipandu oleh Firdaus Abie, seorang jurnalis senior yang telah memberikan pelatihan menulis kepada puluhan ribu peserta di berbagai lokasi.
Firdaus Abie, yang berpengalaman memberikan pelatihan di berbagai wilayah, memberikan motivasi dan panduan praktis dalam menulis kepada peserta. Peserta pelatihan dengan cepat mengaplikasikan tips yang diberikan.
Menariknya, lebih dari separuh peserta tetap duduk dan terus menulis bahkan selama jadwal istirahat. Mereka merasa terinspirasi dan tidak ingin melepaskan ide dan materi yang sedang berkembang.
Marjenny mengungkapkan perkataan salah seorang siswanya, "Mereka merasa tanggung. Ide dan materi sedang banyak, sehingga harus dilepaskan dulu. Kalau dibawa istirahat, bisa-bisa hilang."
Setelah materi diberikan, siswa langsung mempraktekkan pembelajaran tersebut. Mereka melakukan tiga kali sesi praktek yang dipandu oleh Firdaus Abie, yang telah menulis karya sastra dan buku biografi. Setiap sesi praktek diikuti dengan evaluasi. Pada akhir materi, peserta pelatihan mengajukan permintaan kepada Kepala Sekolah Haryanti M.Pd agar kegiatan ini dapat berlanjut dan Sanggar Menulis dapat didirikan.
Permintaan tersebut disambut dengan senyuman oleh Kepala Sekolah, yang mengungkapkan bahwa pelatihan ini telah direncanakan sejak awal untuk mendirikan Sanggar Menulis di sekolah. Langkah ini sangat relevan dengan kebutuhan literasi di sekolah dan akan difasilitasi oleh sekolah.
"Kami akan mendukung keinginan siswa," kata Kepala Sekolah Haryanti.(**)