. |
Padang, fajarsumbar.com - Universitas Negeri Padang diharapkan terus meningkatkan jumlah guru besar dan pada tahun 2024 diharapkan telah memiliki sebanyak 126 guru besar.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. dalam sambutannya ketika pengukuhan 8 orang guru besar yang diselenggarakan dalam rapat Senat Terbuka pada Rabu (26/10) bertempat di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang.
Pada kesempatan itu, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. mengharapkan kepada para guru besar yang dikukuhkan untuk terus berkarya di bidang pendidikan di perguruan tinggi dan khususnya di Universitas Negeri Padang.
"Pengukuhan Guru Besar ini diharapkan dapat menguatkan lembaga dan berkontribusi untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama dan Universitas Negeri Padang untuk menjadi universitas berkelas dunia," tambah Rektor Prof. Ganefri, Ph.D.
Pada kesempatan itu, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. juga mendorong dosen-dosen Universitas Negeri Padang yang berjabatan fungsional lektor kepala yang berpendidikan doktor segera mengajukan Guru Besar.
Guru besar bidang Ilmu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dari FT, Prof. Dr. Oriza Candra, S.T., M.T. menyampaikan dalam menghadapi era Education 5.0, transformasi dan digitalisasi pendidikan vokasi, khususnya di bidang Teknik Elektro Industri, adalah kunci untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja yang terus berubah.
"Penelitian 'Learning Flexibility and Innovation in the Post-Covid-19 Pandemic Era' adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi dapat memperkaya proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa," tambah Prof. Dr. Oriza Candra, S.T., M.T.
Guru besar bidang Ilmu Pengajaran Olahraga dari FIK, Prof. Dr. Arsil, M.Pd. menyampaikan pemberian materi pengajaran cabang olahraga berdasarkan usia pengenalan awal, diperlukan identifikasi bakat dari siswa, kemudian dapat diarahkan kecabang olahraga dan dilanjutkan pada tahap spesialisasi yang berakhir dengan prestasi usia emas (Golden Age).
"Dampak dari pengajaran olahraga, dimana kebugaran sangat penting untuk dijaga, dipelihara dan ditingkatkan guna meningkatkan kinerja siswa karena berkaitan dengan daya saing dan pada akhirnya akan bermuara pada kesiap siagaan siswa dalam kondisi apapun," tambah Prof. Dr. Arsil, M.Pd.
Guru besar bidang Ilmu Sumber Daya Manusia dari FIS, Prof. Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D. menyampaikan tata kelola digital telah memfasilitasi komunikasi dua arah antara lembaga pemerintah dan warga negara untuk menghilangkan hambatan komunikasi dengan tampilan kinerja layanan mereka yang efisien dan hemat biaya demi kepentingan terbaik warga negara.
"Praktik budaya kerja yang positif dalam pengembangan tata kelola digital ini, juga dapat dimanfaatkan di semua platform karena memberikan umpan balik cepat dari publik atas aktifitas sektor publik," tambah Prof. Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D.
Guru besar bidang Ilmu Pendidikan Rekayasa Lingkungan dari FT, Prof. Dr. Nurhasan Syah, M.Pd. menyampaikan dari Pendidikan Lingkungan perlu diberikan di sekolah sejak dini, agar peserta didik terbiasa peduli terhadap lingkungan hidup, memiliki sikap yang postif terhadap lingkkungan dan berprilaku baik terhadap lingkungan.
"Pemahaman terhadap lingkungan hidup akan membangun sikap Immanen terhadap lingkungan, yaitu suatu sikap yang menyatakan bahwa manusia itu adalah dalam bagian dari alam, maka jika alam itu dirusak maka juga akan merusak diri sendiri," tambah Prof. Dr. Nurhasan Syah, M.Pd.
Guru besar bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling dari FIP, Prof. Dr. Afdal, M.Pd. Kons. menyampaikan
Pelayanan Bimbingan dan Konseling terus berkembang, mengoptimalkan mutu keprofesional, dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan perubahan dan perkembangan keilmuan.
"Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga membuat pelayanan bimbingan dan konseling mesti terus berinovasi dan berkolaborasi," jelas Prof. Dr. Afdal, M.Pd. Kons.
Guru besar bidang Ilmu Pendidikan IPA Dasar dari FIP, Prof. Dr. Yanti Fitria, S.Pd., M.Pd. menyampaikan sekolah dasar adalah tempat pertama di mana siswa mulai belajar sains, pembelajaran sains di tingkat ini sangat penting karena membekali siswa untuk menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi di era digital," tambah Prof. Dr. Yanti Fitria, S.Pd., M.Pd.
"Literasi sains, yang berkaitan dengan isu-isu dan ide-ide sains, merupakan aspek penting dari pembelajaran sains. Metode pembelajaran IPA berbasis masalah dengan graphic organizer dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna ini penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak-anak dan keterampilan HOT Literasi.
Guru besar bidang Ilmu Pendidikan Fisika dari FMIPA, Prof. Dr. Desnita, M.Si. menyampaikan Integrasi Pendidikan lingkungan dalam pembelajaran fisika merupakan bagian dari konsep "Alam Takambang Jadi Guru" dimana siswa belajar fisika dari berbagai peristiwa di sekitar mereka, melalui penggunaan media dan sumber/bahan ajar bertemakan lingkungan, terasah kemampuan mereka menyelesaikan dan mengatasi permasalahan lingkungan.
"Pengetahuan fisika dan keterampilan sains yang terpupuk diperkuat dengan pengetahuan dan keterampilan menyelesikan masalah lingkungan," jelas Prof. Dr. Desnita, M.Si.
Guru besar bidang Ilmu Perpindahan Panas dari FT, Prof. Dr. Ir. Remon Lapisa, S.T., M.T., M.Sc. menyampaikan teknik pendingin pasif merupakan sebuah strategi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan pada daerah beriklim panas-lembab seperti Indonesia. Katanya, dari hasil serangkaian penelitian yang telah penulis lakukan, teknik pendinginan pasif ini mampu mengurangi kondisi ketidaknyamanan di dalam bangunan hingga mencapai 80 % tergantung dengan kondisi iklim dan karakteristik bangunan.
"Pengembangan teknik pendinginan pasif ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif yang signifikan dalam peningkatan kenyamanan dan efisiensi konsumsi energi pada bangunan," jelas Prof. Dr. Ir. Remon Lapisa, S.T., M.T., M.Sc.(*)