Presiden Jokowi bagikan BLT. |
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan skema pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam menghadapi tantangan fenomena alam berupa Super El Nino. Keputusan ini bertujuan untuk memastikan bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga dalam menghadapi situasi yang tidak mudah.
"Dengan adanya fenomena Super El Nino, kita tidak ingin mengorbankan daya beli rakyat. Oleh karena itu, kami akan memberikan bantuan langsung tunai El Nino sebesar Rp400.000, dengan pembagian masing-masing Rp200.000 untuk bulan November dan Desember," kata Jokowi, Kamis, 26 Oktober 2023.
Selama kunjungannya, Jokowi juga secara langsung menyerahkan bantuan pangan berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dia berharap bahwa semua KPM akan menerima bantuan ini tiga kali hingga bulan November mendatang.
Berikut Rangkum fakta BLT El Nino, Sabtu (28/10/2023).
Tujuan BLT El Nino
Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2015 telah membuat Asuransi Usaha Pertanian yang tujuannya adalah memberikan ganti rugi terhadap petani yang areal tanaman padinya mengalami kerusakan minimal 70%.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan, hal ini sudah dipetakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri-menternya melalui Rapat terbatas untuk mengantisipasi Puso akibat El Nino.
Penerima BLT El Nino
Ada salah satu KPM yang mempertanyakan nasib beberapa tetangganya yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan pangan. Bahkan, tetangganya tersebut juga bukan merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
"Boleh atau tidak yang non-PKH dapat (bantuan pangan)?" tanya salah seorang penerima manfaat kepada Jokowi.
Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa setiap keluarga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan pangan dapat mendaftarkan diri ke perangkat pemerintah terdekat.
Presiden menyebut bahwa pemerintah telah menyediakan anggaran yang cukup untuk bantuan pangan tersebut.
Rancangan Skema
Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang merancang skema pemberian bantuan pangan cadangan beras untuk dapat dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang.
"Sebetulnya kalau dari sisi anggaran itu masih ada, tapi kalau tidak terdaftar nanti yang salah dinasnya, kasihan disalahkan nanti dinasnya. Jadi prosedurnya tetap harus diikuti, harus daftar, harus tercantum di dalam list daftar yang ada," kata Presiden.
Anggarannya Aman
Jika anggaran tersedia dan mencukupi, maka pemerintah akan kembali memberikan bantuan pangan pada tahun mendatang.
"Kalau siap, nanti Januari, Februari, Maret, juga akan kita berikan 10 kg, 10 kg, 10 kg, tahun depan," ungkap Presiden.
Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan tambahan bantuan sosial PKH kepada para penerima manfaat. Bantuan sosial tersebut akan diberikan pada dua bulan terakhir di tahun 2023.
"Nanti dilihat di rekening Bapak/Ibu semuanya nanti di bulan November dan Desember akan ada transfer (total) Rp400 ribu," ucap Presiden.(BY)