Petrochina manfaatkan gas suar |
Jakarta - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) telah berhasil memanfaatkan gas suar (gas flare) sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission 2060 serta Zero Routine Flaring 2030 yang telah ditetapkan pemerintah.
Pemanfaatan gas suar ini dilaksanakan melalui fasilitasi SKK Migas dan dianggap sebagai terobosan inovatif yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah dalam industri migas, tetapi juga memiliki dampak positif pada kualitas lingkungan hidup.
PCJL menjalankan proyek pemanfaatan gas suar ini melalui kemitraan bersama PT Alpha Rizki Teknologi (ARTekno). Langkah ini dianggap sebagai solusi inovatif yang akan memberikan energi untuk masa depan Indonesia sambil mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang tersedia.
Rio HC, Direktur Lembaga Kajian dan Advokasi Energi dan Sumber Daya Alam (LKA-ESDA), mengapresiasi upaya ini. Dia menyatakan, "Rencana pemanfaatan gas flare ini merupakan solusi inovatif dan menambah energi untuk masa depan negeri, sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang tersedia."
Rio juga menyoroti pentingnya untuk memperluas kolaborasi antara KKKS dan mitra swasta dalam pemanfaatan gas suar di wilayah kerja migas yang ada di Indonesia. Dia menekankan perlunya studi pendahuluan yang objektif untuk memastikan hasil yang maksimal dalam penggunaan sumber daya ini untuk kepentingan masa depan.
Dia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik dari pusat maupun daerah, untuk mendukung peran dan inovasi KKKS PetroChina Jabung dalam memanfaatkan gas suar ini. Selain itu, dia menegaskan pentingnya menjaga iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan usaha migas di Indonesia dengan memastikan kepastian hukum dan kepastian usaha.
Sebagai operator di Wilayah Kerja Jabung dan Wilayah Kerja Bangko di Provinsi Jambi, PetroChina telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi dan memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab. Hal ini merupakan langkah positif untuk mendukung upaya mencapai target Net Zero Emission 2060 dan Zero Routine Flaring 2030 demi generasi yang akan datang.(BY)