Bansos beras cair. |
Jakarta - Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk melanjutkan program bantuan sosial berupa beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Keputusan ini merupakan tindakan nyata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya membantu warga yang membutuhkan, terutama di tengah dampak dari fenomena El Nino yang berlangsung cukup lama.
Dalam perkembangan terbaru, Presiden Jokowi sendiri telah mendistribusikan bansos beras 10 kg tahap dua kepada KPM di Padang, Sumatera Barat, serta di Campang Raya, Kota Bandar Lampung. Selain memberikan bantuan, beliau juga turut meninjau persediaan pangan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).
Berikut rangkuman lima fakta penting seputar kelanjutan program bansos beras ini:
1. Alasan Bansos Beras Terus Dicairkan
Pemerintah memutuskan untuk terus menyediakan bansos beras 10 kg kepada sekitar 21,3 juta KPM hingga Desember 2023. Keputusan ini diambil sebagai upaya mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh fenomena El Nino yang berlangsung dalam beberapa waktu terakhir.
2. Program Berlangsung Selama 4 Bulan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa program bansos beras ini akan berlangsung selama empat bulan, yakni dari September hingga Desember. Hal ini disesuaikan dengan durasi dampak El Nino yang cukup signifikan.
3. Stok Beras di Gudang Bulog
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengungkapkan bahwa stok beras di gudang perusahaan saat ini mencapai jumlah sekitar 1,48 juta ton. Dengan jumlah ini, ketersediaan beras dijamin dalam jumlah yang cukup.
"Stok yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,48 juta ton, jika dikurangi dengan sisa bantuan pangan tahap dua dan tambahan alokasi Desember maka stok kita masih cukup banyak," kata Budi Waseso. Dia juga menambahkan bahwa Bulog telah ditugaskan untuk mengimpor 1,5 juta ton beras, dengan 700.000 ton telah dikontrak untuk tahun ini.
4. Kemungkinan Perpanjangan Program
Presiden Jokowi memberikan isyarat bahwa program bansos beras 10 kg kepada KPM kemungkinan akan diperpanjang hingga Maret 2024. Namun, perpanjangan program ini akan mempertimbangkan aspek anggaran dengan cermat.
5. Pemanfaatan Data Regsosek
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya memanfaatkan data Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) secara maksimal dalam pelaksanaan program bantuan pangan ini. Hal ini merupakan langkah untuk memberikan perlindungan sosial yang efektif kepada masyarakat yang membutuhkan.
Keputusan pemerintah untuk melanjutkan program bansos beras hingga Desember 2023 adalah langkah nyata dalam memberikan bantuan kepada warga yang terdampak dan menjaga ketersediaan beras yang cukup di tengah tantangan iklim. Semoga langkah ini dapat memberikan bantuan yang signifikan dan membantu meringankan beban masyarakat di masa yang sulit ini.(BY)