Pelindo Integrasikan 2 Anak Usaha. |
Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) terus mengintensifkan pengembangan bisnisnya. Pada triwulan III tahun 2023, progres implementasi pemurnian bisnis mencapai 81%.
“Tahun ini SPSL mengintegrasikan dua anak perusahaannya, yakni PT Nusantara Terminal Services (NTS) dan PT Multi Terminal Indonesia (MTI). Integrasi ini membentuk entitas tunggal, PT Multi Terminal Indonesia," kata Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha, Minggu (29/10/2023).
Menurutnya, integrasi NTS dan MTI merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional perusahaan dan optimalisasi sumber daya. Langkah ini membuka potensi penciptaan nilai jangka panjang, dengan mengurangi biaya overhead, klasterisasi entitas, dan standardisasi sumber daya pada entitas bisnis.
Komposisi kepemilikan saham MTI saat ini adalah 99,12% dimiliki oleh SPSL, 0,22% dimiliki oleh Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar), dan 0,65% dimiliki oleh Koperasi Karyawan Pelindo IV.
Joko Noerhudha menambahkan bahwa perusahaan saat ini juga tengah melakukan sejumlah aksi korporasi lainnya, termasuk inbreng saham, transfer bisnis, restrukturisasi keuangan, penyempurnaan bisnis, serta investasi tambahan.
Pemurnian bisnis ini merupakan bagian dari rangkaian restrukturisasi yang dimulai sejak merger pada 1 Oktober 2021 dan menjadi salah satu inisiatif strategis perusahaan untuk mengoptimalkan struktur perusahaan di bawah naungan Pelindo.
"Terkait integrasi kedua anak perusahaan, SPSL, sebagai holding, telah mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Kami juga telah merancang perencanaan strategis yang jelas, melakukan pemetaan kapabilitas saat ini dan yang dituju, serta menyelaraskan manajemen perubahan (change management) dengan semua pemangku kepentingan," tambahnya.
Dia menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan berbagai aksi korporasi. Aspek-aspek seperti legal, bisnis, tata kelola perusahaan, keuangan, perpajakan, pengembangan usaha, risiko, dan mitigasi juga menjadi perhatian perusahaan.
"Kami juga mendorong semua entitas untuk meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan nilai AKHLAK dalam setiap tindakan korporatif, serta selalu menjunjung tinggi aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment) atau K3 dalam seluruh layanan dan kegiatan kami," tutup Joko Noerhudha.(BY)