Anggota DPD-RI, H. Muslim M. Yatim bersalaman dengan tokoh masyarakat setempat untuk mendiskusikan solusi bagi korban banjir bandang yang melanda Pasaman beberapa waktu lalu. |
Pasaman, fajarsumbar.com-Anggota DPD-RI, Muslim M. Yatim tak setengah-setengah membantu korban banjir di Pasaman. Setelah mengunjungi korban banjir dan memberikan bantuan darurat, Muslim M. Yatim kembali membantu masyarakat agar bisa kembali hidup dan beraktivitas secara normal. Terutama, terkait mata pencaharian.
Muslim M. Yatim kepada Singgalang, Ahad (29/10) menyebutkan, dirinya dan tim relawan telah berdiskusi dengan tokoh masyarakat Ampuang Soriak, Pasaman. Dalam diskusi tersebut, terungkap apa yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir.
Banjir bandang yang terjadi beberapa pekan lalu menyebabkan kerusakan pada sawah dan kebun masyarakat. Padahal, bertani merupakan mata pencaharian utama masyarakat. "Sawah tak bisa ditanami padi. Kebun tak bisa ditanami sayuran karena batu-batu besar yang dibawa banjir berserak di mana-mana," ujar Muslim M. Yatim.
Sudah dua minggu, pascabanjir, masyarakat tak bisa mengolah sawah dan kebunnya. Hal ini menurut Muslim M. Yatim akan memberi dampak dalam jangka panjang. Pasalnya, perekonomian masyarakat sangat tergantung pada hasil sawah dan kebun. Kalau sawah dan kebun tak bisa diolah, masyarakat akan kesulitan ekonomi. Hal ini akan menyebabkan masalah sosial yang lebih besar lagi.
Masyarakat berencana membersihkan sawah dan ladangnya dari batu-batu besar dan lumpur. Mereka akan melakukan pengerukan. "Jadi, kita akan bantu membersihkan batu-batu besar itu menggunakan escavator," ujar Muslim M. Yatim.
Banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu sangat mengejutkan masyarakat Ampuang Soriak dan masyarakat Pasaman liannya. Air bercampur lumpur menggenangi rumah-rumah warga. Muslim M. Yatim mengerahkan tim relawan untuk membersihkan rumah warga. Muslim M. Yatim juga memberikan bantuan sarapan dan makanan untuk korban banjir.
Banjir bandang di Pasaman terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10 ) hingga Senin (17/10) karena dipicu hujan lebat mengakibatkan air sungai meluap. Sekitar 103 kepala keluarga atau 237 jiwa terdampak banjir bandang. Banjir bandang terjadi di tiga Kejorongan yakni Jorong Tampang sebanyak 31 kepala keluarga atau 71 jiwa, Jorong Kampung Lua sebanyak 47 kepala keluarga atau 89 jiwa dan Jorong Kampung Lintang sebanyak 25 kepala keluarga atau 77 jiwa.
Muslim M. Yatim berharap keadaan bisa pulih dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal. Selain itu, sangat penting pula upaya untuk mencegah agar musibah serupa tidak terjadi lagi. "Selain pemulihan kehidupan masyarakat, sangat penting melakukan upaya untuk mencegah banjir bandang ini," ujar Muslim M. Yatim. (zal)