Batipuah - Luar Biasa pencerahan materi dan motivasi yang dibahas melalui ekspos Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Pitalah, Batipuah, Tanah Datar Despatriani, S.Pd, SD dihadapan tamunya rombongan Studi Tiru Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG-PAI) VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman, di Aula SDN setempat, Kamis (19/10/2023).
Dialog dan diskusi antara Despatriani didampingi Guru Penggeraknya Arlis, S.Pd tersebut, sesudah Rombongan Studi Tiru terbagi dua kelompok untuk mengamati secara ringkas tentang proses pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Kelas SD tersebut.
Sebelumnya, telah dilakukan acara ramah penyambutan secara sederhana oleh Keluarga Besar SDN 03 Pitalah kepada rombongan Studi Tiru KKG-PAI VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman itu.
Despatriani mengawali paparannya secara berunut tanpa konsep itu bahwa kita memulai sebagai Sekolah Penggerak pada tahun 2021 lalu. Itupun ketika jelang ikut program Sekolah Penggerak yang diselenggarakan Kemendiknas Ristek RI, anak kami mendapat kecelakaan Bus, tepatnya di depan Gerbang SDN 03 ini.
"Kami bersedih dan berduka yang sangat mendalam. Juga, trauma kami dibuatnya memang. Empat orang murid kesayangan kami itu jadi korban kecelakaan pada pagi hari yang naas itu" kenang dia sedikit bercerita dengan suara serak.
Dalam suasana bersedih itu, ucap Despatriani, kita SDN 03 Pitalah, juga lolos sebagai Sekolah Penggerak Nasional pada angkatan pertama dalam Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka.
"Alhamdulillah, setelah mengikuti proses dan program yang diikuti secara disiplin bisa dilalui. Tentu, berkat dukungan majelis guru dan warga sekolah lainnya begitu bersemangat menerapkan program Sekolah Penggerak dengan bekerja secara Tim Work dan Diskusi setiap permasalahan yang ditemui" ungkap Des, begitu panggilan akrab dia Despatriani kelahiran 26 Desember 1970 itu.
Untuk mencapai bergerak berkemajuan itu, terang Des, ia hanya berkonsep niat mau "Merobah Pikiran, Konsep, Tata Cara Kerja dan Disiplin Bersama". Kenapa demikian, karena kitalah yang bisa merobah diri sendiri menata kerja sebagai tenaga pendidik yang profesional dan proporsional meningkatkan kualitas pendidikan di satuan pendidikan kita masing-masing" tegas Despatriani.
Kami disini SDN 03 Pitalah, ungkap dia, masalah infrastruktur sarana dan prasarana sangat sederhana sekali. Terutama masalah ketersediaan bangunan telah lebih dari cukup, dengan siswa sebanyak 130 orang dengan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan sebanyak 12 orang.
"Walaupun dalam kondisi demikian, kami tetap memberikan yang terbaik untuk anak didik. Bahkan, majelis guru pagi hari telah berada di Pintu Gerbang pada pukul 06.45 WIB menyambut kedatangan anak-anak. Tepat pada pukul 07.15 WIB bahwa anak-anak telah mengawali proses pembelajaran. Sedangkan guru-guru pulang itu pada rata-rata pada sesudah Ashar. Itupun tak ada pemaksaan, karena mereka berdalih banyak bahan yang perlu diskusi bersama buk jawab mereka" ungkap Despatriani putri Kota Bukit Tinggi ini.
Intinya, pertemuan antara Kepala SDN 03 Despatriani didampingi Arlis dengan rombongan Studi Tiru KKG-PAI VII Koto penuh kehangatan dialog dan diskusi untuk berkemajuan. Juga terlihat rombongan VII Koto terkesima mendengarkan materi yang diwejangkan Despatriani secara terstruktur dan terukur. Itupun tanpa teks dan tayangan infocus.
"Yo bana orator, motivator dan instruktur profesional menyampaikan materi dengan gaya penampilan dan tutur kata yang memberikan semangat Luar Biasa kepada Audiencenya" tutur Alfian Tarmizi usai pertemuan.
Sedangkan Hendriadi mewakili atas nama rombongan KKG-PAI VII Koto Sungai Sariak mengucapkan terimakasih atas penyambutan dan pelayanan yang diberikan. Dan, mohon maaf atas kekhilafan dan kelemahan kami selama berada disini.
"Semoga pertemuan kita ini merupakan awal silaturahmi, dan kiranya berlanjut di lain waktu dan peristiwa pada agenda yang berbeda untuk peningkatan kualitas pendidikan Bangsa dan Negara" harap Hendriadi yang juga Kepala SDN 11 VII Koto tersebut.
Diketahui, bahwa SDN 03 Pitalah Batipuh berdiri tahun 1930 dengan luas tanah 175O meter bujur sangkar. Dan, pada tahun 2021 telah tercatat sebagai Sekolah Penggerak Nasional.
Sedangkan Kepala Sekolah Despatrisni, juga sudah menjadi salah satu Kepala Sekolah Penggerak Nasional, dengan seringkali menjadi Narasumber Daerah, Provinsi dan Nasional. Juga telah punya 5 Guru Penggerak yang masih muda-muda penuh energik.
SDN 03 Pitalah ini selalu dievaluasi dan dimonitor pada setiap bulannya oleh pihak Kemendiknas Ristek RI. Tak mengherankan lagi, pada setiap bulan rata-rata mereka, empat kali menerima tamu kunjungan dari daerah luar Tanah Datar, juga luar Provinsi Sumbar. Kadangkala dari Kemendiknas Ristek RI datang berkunjung mendadak.
Kenapa ? SDN 03 Pitalah telah sukses menampilkan proses P5 dengan "Kewirausahaan Produk Karupuak Pitalah". Sehingga mendapatkan Penghargaan Nasional di Kemendiknas Ristek Jakarta belum lama ini.(saco).