Dana Bergulir LPDB-KUMKM Bisa Perkuat Koperasi |
Jakarta - Koperasi telah lama menjadi wadah usaha yang efisien dan efektif dalam mendukung perkembangan ekonomi masyarakat. Selain memiliki misi untuk meningkatkan daya beli para anggotanya dan memenuhi kebutuhan masyarakat, koperasi juga memiliki peran yang lebih luas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
Salah satu koperasi yang telah berdiri kuat selama 71 tahun di Indonesia adalah Koperasi Pegawai Pos Indonesia Jakarta Pusat, atau lebih dikenal sebagai Kopposindo.
Kopposindo adalah koperasi yang terdiri dari para pegawai PT Pos Indonesia, yang tidak hanya menyediakan layanan simpan pinjam, tetapi juga unit-unit usaha lain. Unit-unit usaha tersebut mencakup toko yang melayani kebutuhan anggota, usaha parkir, dan keagenan yang menyediakan berbagai layanan seperti transaksi payment point, pengiriman surat, paket, pra posting, dan packing.
Selain itu, Kopposindo juga memiliki unit usaha teknik dan sarana, yang mencakup penyewaan kendaraan dan pengadaan di perusahaan induk, serta unit-unit usaha lainnya yang dikelola melalui anak perusahaan yang fokus pada jasa ketenagakerjaan.
Menurut Ketua Umum Kopposindo, Gibson Sihombing, peran koperasi ini tidak hanya dalam membantu anggotanya saat ini, tetapi juga dalam mendukung anggotanya, terutama setelah pensiun dari PT Pos Indonesia. Kopposindo juga berupaya untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam pengelolaan usaha, peningkatan sumber daya manusia, dan pengembangan kinerja organisasi.
"Peningkatan sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan dan pencapaian tujuan. Di era bisnis yang semakin terdigitalisasi, koperasi harus beradaptasi dengan meningkatkan layanan melalui aspek digital dan teknologi informasi. Hal-hal ini merupakan langkah penting menuju koperasi yang modern," kata Gibson dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Koperasi ini berlokasi di Gedung Pos Ibukota, Jalan Lapangan Banteng Utara Nomor 1 Jakarta Pusat, dan pada tahun 2023, mereka mencatatkan total anggota sebanyak 2.330 orang, dengan 20 karyawan.
Hingga Oktober 2023, Kopposindo mencatatkan total aset sebesar Rp177,83 miliar dan omzet sebesar Rp19,17 miliar.
Saat ini, Kopposindo sedang melaksanakan proses penerapan aplikasi digital berbasis android yang diberi nama "Koota Mobile". Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan anggota koperasi dalam berbagai transaksi online, termasuk mengisi pulsa, membeli token listrik, dan mengajukan pinjaman.
Digitalisasi ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi pelayanan kepada anggota koperasi.
Kopposindo juga telah mendapatkan pinjaman dana bergulir dari LPDB-KUMKM sebanyak dua kali, yang pertama pada tahun 2022 sebesar Rp5 miliar dan yang kedua pada bulan Maret 2023 sebesar Rp5 miliar. Kedua pinjaman ini hingga saat ini memiliki catatan pembayaran yang lancar.
"Kami memilih pinjaman dari LPDB-KUMKM dengan pertimbangan utama tarif layanan yang lebih kompetitif dibandingkan dengan perbankan atau sumber pendanaan lainnya. Melalui bimbingan teknis yang LPDB-KUMKM selenggarakan, Kopposindo menjadi lebih akrab dengan LPDB-KUMKM," ungkap Gibson.
Harapannya, LPDB-KUMKM akan terus melayani Kopposindo dan koperasi-koperasi lain dengan profesionalisme, mulai dari pengajuan proposal hingga pencairan dana. Selain itu, Kopposindo berharap agar syarat agunan dalam pengajuan pinjaman dapat dipertimbangkan agar koperasi lebih mudah mengakses modal usaha.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyatakan bahwa LPDB-KUMKM terus menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam melayani para mitra. "Prinsip GCG diterapkan LPDB-KUMKM agar penyaluran dana bergulir dapat tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian, namun yang utama adalah mencegah pembiayaan bermasalah. Sumber dana bergulir adalah APBN yang dipercayakan untuk dikelola LPDB-KUMKM dan disalurkan kepada koperasi dengan prinsip kehati-hatian," ujarnya.
Melalui penguatan permodalan dengan tarif yang bersaing, koperasi dapat memanfaatkan berbagai manfaat, seperti modal usaha, pemasaran, dan pendampingan. Harapannya, LPDB-KUMKM, melalui dana bergulir dan program-programnya, dapat membantu UMKM melalui koperasi untuk mengembangkan bisnis, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta meningkatkan daya saing.(BY)