KKG PAI VII Koto Padang Pariaman akan Studi Tiru ke SDN 03 Pitalah Batipuah, Tanah Datar, telah mengantongi Izin Tertulis dari Pemdakab melalui Dinas Dikbud, Kamis 19 Oktober 2023 (foto.dok.saco) |
Sungai Sariak - Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG-PAI) Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman akan laksanakan Studi Tiru ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Pitalah Batipuah, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (19/10/2023) besok.
Rombongan Tim Studi Tiru KKG-PAI VII Koto dipimpin Ketua Burhani, S.PdI berjumlah 30 orang terdiri Guru Pendidikan Agama Islam, Pengawas Pembina Hj.Rosdiana, S.Pd, Pengawas Pendidikan Agama Dra.Hj.Helma Fatmi, M.Pd, Ketua MK3S Jamaluddin, S.Pd, Pendamping Pengajar Guru Penggerak Alfian Tarmizi, M.Pd.
Kegiatan Studi Tiru KKGA VII Koto, kata Hendriadi, M.Pd yang salah seorang inisiantor ini kepada fajarsumbar.com di Sungai Sariak, Rabu (18/10/2023), membenarkan untuk laksanakan Studi Tiru.
Itupun, ungkap dia, setelah kami mengantongi izin tertulis sejak seminggu lalu dari Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman Drs.H.Anwar, M.Si. Dan, terimakasih banyak kami kepada Kepala Daerah melalui Kepala Dinas Dikbud yang telah memberikan izin resmi keluar daerah ini.
Kemudian, sambung dia, dalam kunjungan Studi Tiru terfokus tentang penerapan P5 tersebut yang akan menjadi perhatian utama. Sekaligus akan mengamati dan menganaliasa kepada proses pelaksanaan Kurikulum Merdeka (Kurmer) yang penuh dinamika dan tertantang tersebut.
"Terutama dalam proses pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SD. Karena, bagi SDN di VII Koto baru melaksanakan Kurmer pada Kelas I, II (Fase A) dan Kelas IV (Fase B, V (Fase C). Artinya, belum utuh sepenuhnya pada suatu SDN dari Kelas I sampai VI melaksanakan Kurmer ini" sebut Hendriadi, Kepala SDN 11 VII Koto yang pernah Ketua KKG-PAI Kabupaten Padang Pariaman ini.
Kenapa kita memilih titik lokasi SDN 03 Pitalah Batipuh, Tanah Datar ini, jelas Hendriadi yang telah beberapa kali sukses menyelenggarakan Wisuda Tahfidz Siswa di Sekolahnya itu, juga didasarkan kepada mereka telah melaksanakan Kurmer secara full.
"Disamping itu, SDN 03 Pitalah Batipuah telah tercatat sebagai Sekolah Penggerak Nasional. Karena, Kepala Sekolahnya, juga sudah menjadi salah satu Kepala Sekolah Penggerak Nasional. Lagi, mereka telah mempunyai sumber daya manusia (SDM) sebanyak 5 (lima) Guru Penggerak disana" ungkap Hendriadi yang pernah Kepala SDN 34 VII Koto.
Ia menambahkan, Guru Pendidikan Agama begitu antusias dan bersemangat untuk pergi Studi Tiru tentang P5 ini kesana. Sebab, ada keterikatan empat komponen dalam proses pembelajaran dan penilaian P5 tersebut. Yakni guru kelas, guru agama, guru olah raga dan Kepsek.
Jadi para Guru Pendidikan Agama yang tergabung dalam KKG-PAI VII Koto, ucap Hendriadi, tentu akan bertambah ilmu pengetahuan dan praktek mengajar mereka setelah Studi Tiru ini kedepannya.
"Sehingga mereka agar dapat menerapkan di Sekolah masing-masing nantinya. Dengan catatan berkalobarasi dan bersinergi sama Guru Kelas, Guru Olah Raga serta Kepala Sekolah. Lagi, dilakukan komunikasi dan diskusi terlebih dahulu. Sebab, mereka telah melihat langsung proses pembelajaran P5 itu sendiri" terang Hendriadi.
Secara terpisah, Alfian Tarmizi yang akan ikut mendampingi pada Studi Tiru itu ketika diminta tanggapannya sangat mengapresiasi atas inisiasi yang diprogramkan dari KKG-PAI VII Koto itu.
Karena, kata dia, dalam Kurmer ada pembelajaran berdiferensiasi. Ini suatu pendekatan yang mengakui, bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian.
Jadi, menurut Alfian Tarmizi, pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan murid. Yakni dalam belajar yang bisa berbeda-beda. Meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya dalam Kurmer.
"Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan proses pembelajaran berdiferensiasi ini ada 3 (tiga) strategi yang dapat dipilih. Yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk" jelas Alfian Tarmizi.
Dia menyebut, P5 adalah upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan pendekatan berbasis proyek.
"Sedangkan isi dari proyek P5 ini adalah tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila" tutur dia mengakhiri.(saco).