Operasional LRT Jabodebek |
Jakarta - Divisi LRT Jabodebek mengonfirmasi bahwa saat ini hanya 9 trainset kereta yang dapat dioperasikan, yang mengakibatkan pembatalan sebanyak 103 perjalanan. Keputusan tersebut diumumkan oleh Manager Public Relations LRT Jabodebek, Kuswardoyo, di Kawasan Cikini, Jakarta, pada Rabu (25/10/2023).
Kuswardoyo menjelaskan bahwa alasan di balik pembatalan jadwal perjalanan ini adalah karena 18 trainset sedang menjalani proses bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan standar yang ditetapkan LRT Jabodebek. Selain itu, 2 trainset mengalami masalah pada sistem persinyalan yang mengganggu operasional kereta, dan perbaikan sedang dilakukan. Sementara itu, 2 trainset lainnya masih berada di PT Industri Kereta Api (Inka) sebagai produsen kereta LRT.
Kuswardoyo menjelaskan, "Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan bubut roda pada satu trainset adalah 7 hari, karena kami hanya memiliki satu alat untuk proses ini." Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perbaikan memakan waktu.
Dampak dari pembatalan perjalanan ini juga dirasakan dalam peningkatan waktu antar kedatangan kereta atau yang dikenal sebagai headway. Saat ini, headway LRT Jabodebek untuk seluruh lintas pelayanan berkisar antara 30 hingga 40 menit.
Pada Rabu (18/10/2023), Divisi LRT Jabodebek juga harus membatalkan 28 perjalanan kereta sebagai akibat dari perawatan 13 sarana. Proses perawatan tersebut melibatkan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh LRT Jabodebek.
Pihak LRT Jabodebek meminta pengguna jasa untuk memahami situasi ini dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan akibat pembatalan perjalanan. Mereka berkomitmen untuk segera menyelesaikan perawatan dan memulihkan operasional penuh secepat mungkin.(BY)