Rapat pengendalian inflasi di balaikota Padang Panjang. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Mengendalikan inflasi, Pemko Padang Panjang akan menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Termin II pada minggu kedua Oktober.
CBP akan disalurkan kembali kepada 2.012 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima pada termin I, September lalu, disalurkan oleh PT Pos bersama Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan).
"Untuk pengendalian inflasi juga dilakukan pengendalian hama tikus, progres penyusunan neraca pangan, pendistribusian beras SPHP Bulog agar beredar di Pasar Pusat Padang Panjang," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si pada Rapat Pengendalian Inflasi secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri, di balaiota, Senin (9/10).
Ikut hadir dalam rakor ini, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setdako, Dra. Maini, M.M, Forkopimda, perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS), serta kepala OPD terkait.
Dikatakan Putra, dari 51 komoditas terjadi fluktuasi terhadap 21 komoditi. Rinciannya, enam komoditi mengalami kenaikan harga dan 15 komoditi lainnya mengalami penurunan harga. Sisanya, harganya masih stabil seperti minggu sebelumnya.
"Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah yang turun harga. Lalu, susu bubuk untuk balita, susu bubuk dan beras yang alami kenaikan harga," katanya.
Menurut Putra, ada enam komoditas yang naik harga itu di antaranya beras kualitas III dari Rp14.500 menjadi Rp15.375/kg. Telur ayam ras dari Rp28.000 menjadi Rp28.200/kg. Ikan kembung dari Rp62.500 menjadi Rp65.000/kg.
Telur ayam kampung dari Rp58.650 menjadi Rp59.800/kg. Cabai rawit dari Rp44.375 menjadi Rp44.500/kg. Ikan asin teri dari Rp88.750 menjadi Rp90.000/kg.
"Sementara 15 komoditas yang turun harga yaitu beras kualitas I dan ll, Tepung Terigu Segitiga Biru, tepung erigu Cakra, daging sapi, daging ayam broiler, cabai merah, minyak goreng kemasan premium, cabai hijau, kacang tanah, ketela pohon, buncis, wortel, terong dan udang," katanya. (syam)