7.000 orang tewas di Gaza sejak perang Israel-Hamas berkobar pada 7 Oktober lalu |
Gaza - Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 7.000 orang telah tewas di Gaza sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu. Jumlah ini meningkat lebih dari 500 orang sejak kemarin.
Militer Israel mengatakan serangan semalam di Gaza tidak menimbulkan korban di pihak Israel. Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan telah menyerang “banyak sel teroris, infrastruktur dan pos peluncuran rudal anti-tank” selama penggerebekan tersebut.
Dikutip BBC, Israel telah mengidentifikasi 224 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, bertambah dua orang sejak laporan terakhir.
Sementara itu, Hamas mengatakan pihaknya kembali menembakkan rentetan roket ke Israel tengah dari Gaza. Namun tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Seperti diketahui, IDF melakukan “serangan yang ditargetkan” dengan tank di Gaza utara pada Kamis (26/10/2023) sebelum menarik diri dari daerah kantong tersebut.
Video yang dipublikasikan IDF menunjukkan tank dan kendaraan lapis baja, termasuk buldoser, bergerak di jalan dekat pagar. Tank-tank tersebut menembakkan artileri, dan beberapa kerusakan terlihat di dekatnya.
IDF mengatakan serangan itu adalah bagian dari persiapan untuk tahap pertempuran berikutnya.
IDF mengatakan serangan itu adalah bagian dari persiapan untuk tahap pertempuran berikutnya.
“Tentara keluar dari lokasi setelah aktivitas selesai,” kata pernyataan itu, dikutip CNN.
Juru bicara IDF Peter Lerner menggambarkan serangan itu sebagai serangan besar namun cakupannya terbatas. Dia mengatakan bahwa ini adalah operasi yang jelas dan menyeluruh yang dimaksudkan untuk menciptakan persyaratan yang lebih baik untuk operasi darat jika dan ketika hal itu terjadi.
IDF juga telah menyerang 250 infrastruktur Hamas dalam satu hari terakhir. Termasuk terowongan dan peluncur roket. (des)