Pasukan militer Israel berpatroli di wilayah Palestina yang diduduki zionis, beberapa tahun lalu. |
Palestina – Militer Israel masih menunda untuk memulai operasi darat skala penuh di Jalur Gaza. Alasannya, mereka khawatir akan kemungkinan adanya jebakan maut di wilayah kantong Palestina itu.
“Kami tahu bahwa jika kami memasuki Jalur Gaza pada hari pertama, atau kedua atau ketiga, kami akan jatuh ke dalam perangkap mematikan dan itu mungkin berarti kerugian yang sangat besar dalam hal jumlah tentara Israel,” ujar Wakil Direktur Jenderal Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, saat konferensi pers di Kota Sderot, Selasa (24/10/2023) seperti dikutip Sky News.
Oleh karena itu, kata dia, militer Israel mengambil waktu karena perlu mempersiapkan tentaranya menghadapi situasi tersebut. Pada 7 Oktober lalu, para pejuang Palestina dari kelompok Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran yang mengejutkan terhadap Israel dari Jalur Gaza. Militer zionis lantas melancarkan serangan balasan dan memerintahkan blokade total terhadap Jalur Gaza, kawasan yang dihuni oleh lebih dari 2 juta penduduk.
Israel juga memutus pasokan air, makanan, dan bahan bakar ke Gaza. Eskalasi konflik antara Palestina dan Israel selama 18 hari terakhir telah menyebabkan ribuan orang tewas dan terluka di kedua belah pihak.(dj)