Pakandangan - Irman Gusman (61) mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), kembali maju sebagai calon anggota DPD RI dari Pemilihan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kembali maju sebagai Calon DPD RI pada Pemilu 2024 ini, sebagai salah satu ikhtiar untuk ikut serta membangun Daerah dan Bangsa. Hal itu juga didasarkan kepada pengalaman dan jaringan yang terbangun selama ini. Hubungan silaturahmi dan komunikasi tetap jalan secara pro aktif kepada warga Sumbar, teman-teman dan para sahabat lainnya" kata Irman Gusman ketika bincang-bincang dengan Wartawan fajarsumbar.com di salah satu Pojok Warung, Sarang Gagak, Pakandangan, disela-sela jelang peresmian Pengukuhan Suhatri Bur memegang gelar Datuk Putiah, Senin (23/10/2023), sehubungan dia maju kembali calon DPD RI pada Pemilu 2024.
Irman Gusman menyebut, berbekal pengalaman dan pengetahuan tersebut ingin memberikan sumbangsih pemikiran untuk Daerah, Bangsa dan Negara. Karena, ada beberapa hal yang belum tersalurkan, walaupun telah pernah menjadi anggota dan Ketua DPD RI sebelumnya.
"Saya maju sebagai calon DPD RI pada Pemilu 2024 mendatang, atas dorongan dan dukungan dari teman-teman yang telah tercipta erat selama ini. Lagi, ada dari sejumlah organisasi kemasyarakatan juga ikut mendukung. Setelah melalui pertimbangan dan diskusi, maka kita maju kembali untuk calon DPD RI" terang Irman Gusman bergelar Datuk Rajo Nan Labiah ini.
Ia berkeinginan berbakti pada daerah, nusa dan bangsa dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumbar dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Itupun berkaca kepada pengalaman sebagai Senator pada periode 2004-2009 dan 2009-2016.
Menurut dia, tantangan bangsa semakin berat masa mendatang, apakah itu politik, hukum, ekonomi, sosial dan berbagai aspek lainnya.
"Oleh karena itu, kita ingin menyumbangkan pemikiran, gagasan, dan tenaga, dan semua sumber daya sosial dan lainnya untuk digerakkan agar dapat membantu mengatasi berbagai persoalan Bangsa,” ujar Ketua Pembina Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang yang menaungi STMIK Indonesia dan Universitas Metamedia Padang itu.
Mengamati kepada wawasan berpikir rang Minangkabau khususnya dulu sebut begitu, ucap Irman Gusman, sangatlah jauh ide pemikiran mereka kedepannya yang ikut mendirikan Bangsa dan Negara Indonesia ini. Seperti Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, Agus Salim, M.Natsir dan lainnya sebagai contoh.
"Kenapa ya ? orang Minangkabau itu belajar kepada "Alam Takambang Jadi Guru" dan ditempa melalui pendidikan Surau yang bernuansa agama dan Adat. Disinilah karakter anak muda Minangkabau itu sebetulnya terbentuk cara berpikir dan berwawasan, lah bakilek lah bakalam, bulan sangkok tigo puluhan. Apalagi ditambah pendidikan formal" ujar dia.
Menurut Irman, untuk mengembangkan karakter budaya Minangkabau ditengah-tengah masyarakat dan khususnya kepada generasi muda kini, maka perlu kita pikir secara bersama-sama. Oleh sebab itu, disinilah peran Penghulu Adat yang didahulukan selangkah, ditinggikan sarantiang dalam kaum dan sukunya untuk mengembleng anak muda Minangkabau.
"Kita gerakan dan tanamkan jati diri dan karakter budaya Minangkabau yang utuh kepada masyarakat.Terutama generasi muda Minangkabau. Tentu, memang butuh proses. Dan diharapkan peran dan kebersamaan Ninik Mamak, Ulama, Cadiak Pandai, Dubalang sebagai Parik Paga Nagari serta Bundo Kanduang sebagai Limpapeh Rumah Nan Gadang. Hal ini dalam menghadapi arus budaya asing telah merabah kehidupan masyarakat kita" terang Irman.
Salah potensi yang cukup membanggakan itu, sambung dia, peresmian pengukuhan Datuk Putiah ini umpamanya, semua rang Rantau Piaman yang tergabung dalam Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) dari berbagai daerah berdatangan untuk menghadirinya.
"Luar Biasa potensi kebersamaan PKDP yang punya Pengurus dari berbagai Daerah dan Kota di Indonesia. Bahkan, ada di luar negeri seperti di Malaysia dan Australia. Potensi ini harus digarap secara profesional untuk mendorong mereka berinvestasi di kampung halaman. Sebab, mereka begitu banyak yang sukses di rantau" ungkap Irman Gusman yang pengusaha sukses itu.
Kemudian, ia berbicara tentang maju di DPD RI ini, menurutnya, merupakan tempat strategis dan berperan serta membangun Bangsa. Walaupun kewenangan DPD masih terbatas.Tapi, DPD merupakan perwakilan yang dipilih langsung oleh rakyat. Artinya, penghubung antara kepentingan Daerah dan Pemerintah Pusat.
"Adanya legitimasi ini, kita bisa menyalurkan yang menjadi keinginan dan harapan warga masyarakat di daerah yang kita wakili,” jelas Irman.
Sebagaimana diketahui, Irman Gusman mengawali karier politik menjadi anggota Fraksi Utusan Daerah (FUD) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1999-2004. Kemudian, dengan pemikiran menguatkan daerah, ia ikut memperjuangkan melahirkan DPD RI.
Ia rangkul semua golongan demi kemajuan Indonesia serta aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan baik sebelum maupun ketika anggota DPD RI dan hingga kini.
Irman Gusman, merupakan seorang politikus dan pengusaha ini anak pasangan dari ayahnya Gusman Gaus, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar, dan ibunya Janimar Kamili anak pedagang emas asal Guguak Tabek Agam.
Pendidikan di SMPN 3 Padang dan SMAN 2 Padang. Kemudian, menyelesaikan pendidikan sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Graduate School of Business, University of Bridgeport, Amerika Serikat.(saco).