Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. |
Jakarta - Wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini dilanda bencana tanah longsor dan kekeringan yang memengaruhi 12 kampung di Distrik Amuma. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengumumkan bahwa pemerintah daerah telah menjalankan status Tanggap Darurat Bencana dari 21 Oktober hingga 1 November 2023. Hal ini memungkinkan BNPB untuk memberikan bantuan bencana dengan lebih cepat.
"Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah menetapkan status tanggap darurat sehingga BNPB dapat segera memberikan bantuan. Kami akan mengirimkan logistik dan anggaran yang dapat langsung digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan masyarakat," ungkap Suharyanto pada Kamis (26/10/2023).
BNPB tidak hanya akan memberikan bantuan logistik, tetapi juga menyiapkan satu pesawat jenis Cessna Grand Caravan yang dapat membawa hampir 1.500 kg muatan dalam satu penerbangan. Ini bertujuan untuk mempermudah distribusi bantuan ke daerah-daerah terdampak.
"Kami akan menyediakan 20 ton beras, 10.000 paket makanan siap saji, 10.000 bungkus biskuit protein, 5 unit tenda pengungsi, 1.500 paket sembako, 1.500 paket hygiene kit, 50 unit solar panel, dan anggaran operasional sebesar Rp1 miliar," tambahnya.
Suharyanto menjelaskan bahwa di Kabupaten Yahukimo terdapat berbagai dampak bencana, termasuk bencana longsor yang merusak sejumlah rumah. Akibat bencana longsor, sekitar 70 rumah masyarakat mengalami kerusakan ringan, sementara lebih dari 30 rumah mengalami kerusakan berat.
Dalam upaya mendukung masyarakat yang terdampak, rumah-rumah yang rusak ringan akan menerima bantuan sebesar 15 juta rupiah per rumah, sedangkan yang rusak berat akan menerima ganti rugi sebesar 60 juta rupiah per rumah. Data kerusakan rumah masih akan diverifikasi lebih lanjut.
Suharyanto menegaskan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bantuan pertama, dan BNPB tetap akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menentukan bantuan tambahan yang mungkin dibutuhkan sesuai dengan perkembangan situasi di daerah terdampak.(des)