Gianluigi Buffon termasuk pesepakbola kecanduan judi |
Sepakbola - Bermain sepakbola pada level tertinggi dunia mungkin menjadi impian banyak pemain, namun, tak sedikit dari mereka yang terjebak dalam godaan judi online. Berikut ini empat pesepakbola top dunia yang terjerumus dalam kecanduan judi daring, dari coba-coba hingga masalah serius.
4. Gianluigi Buffon
Tak terduga, salah satu kiper legendaris dunia, Gianluigi Buffon, ditemukan kecanduan judi online. Kiper asal Italia ini bahkan menjalin kontrak dengan platform judi terkemuka, PokerStars. Buffon telah aktif berpartisipasi dalam turnamen poker online dan dengan bangga mengakui ketertarikannya tanpa menyembunyikan identitasnya.
3. David Bentley
Mantan pemain West Ham United, David Bentley, juga menjadi korban kecanduan judi, termasuk judi online. Bahkan, ia mulai terjerumus dalam praktik ini sejak usia 14 tahun. Kecanduannya semakin tak terkendali, dengan Bentley memasang hingga 100 taruhan per hari pada berbagai jenis judi, seperti poker online, balap kuda, dan balap anjing. Beruntung, bantuan dari agen dan pasangannya membantu Bentley untuk pulih dari perilaku yang merusak.
2. Nicolo Zaniolo
Nicolo Zaniolo mendapati dirinya terliba-liba dalam urusan hukum karena terlibat dalam perjudian daring ilegal. Akibatnya, ia harus melewatkan laga kualifikasi Piala Eropa 2024 bersama Timnas Italia dan namanya dicoret dari skuad oleh pelatih Luciano Spalletti. Selain itu, Zaniolo juga tengah menunggu hukuman yang akan dijatuhkan padanya, termasuk kemungkinan larangan bermain selama tiga tahun dan denda.
1. Sandro Tonali
Gelandang muda Newcastle United, Sandro Tonali, baru-baru ini menggegerkan publik setelah dipanggil oleh polisi terkait perjudian daring ilegal. Akibatnya, Tonali menghadapi potensi hukuman berat dan denda yang signifikan. Kabarnya, pemain asal Italia ini dihadapkan pada larangan bermain selama 10 bulan.
Kisah empat pesepakbola ini menjadi pelajaran berharga bahwa kecanduan judi online dapat merusak karier dan reputasi. Pesan ini menjadi pengingat penting bagi penggemar sepakbola bahwa perilaku seperti ini tidak pantas diikuti.(BY)