Kendaraan Listrik Aman, Namun Butuh Penanganan Khusus Saat Terbakar -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Kendaraan Listrik Aman, Namun Butuh Penanganan Khusus Saat Terbakar

Jumat, 15 September 2023
Patrick Adhiatmadja, wakil ketua umum bidang teknis AEML mengungkapkan kendaraan listrik bila terbakar tidak bisa dipadamkan hanya dengan air perlu alat khusus. 


Jakarta  - Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam benak masyarakat terkait dengan kendaraan listrik adalah masalah keamanan. Baterai lithium-ion pada mobil listrik diketahui memiliki karakteristik yang membuatnya lebih panas, cepat merambat, dan sulit dipadamkan saat terbakar. Namun, para ahli menegaskan bahwa meskipun ada beberapa kasus kendaraan listrik yang terbakar, persentasenya sangat kecil dibandingkan dengan jumlah kendaraan listrik yang beredar di jalan.


Patrick Adhiatmadja, Wakil Ketua Umum Bidang Teknis Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), mengungkapkan pendapatnya dalam sebuah diskusi di Editor Forum iNews.id pada Rabu (13/9/2023). Dia menjelaskan bahwa kendaraan listrik memiliki risiko yang lebih tinggi ketika terbakar, dan penanganannya memerlukan perhatian khusus.


"Kendaraan listrik tidak bisa dipadamkan hanya dengan air karena adanya material baterai. Oleh karena itu, kendaraan listrik memerlukan alat pemadam khusus. Edukasi dalam penanganan kendaraan listrik yang terbakar sangat penting agar penanganannya tepat," ujar Patrick.


Dia juga memberikan saran agar setiap kendaraan listrik dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) khusus. Hal ini diperlukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kebakaran pada baterai kendaraan yang sulit dipadamkan.


Insiden kebakaran baterai mobil listrik sudah sering terjadi di berbagai negara. Dalam situasi seperti ini, tidak cukup hanya dengan menyiram air pada objek yang terbakar. Penggunaan alat pemadam api ringan khusus diperlukan untuk memutus mata rantai api. Beberapa kejadian di luar negeri menunjukkan bahwa menyiram air pada kendaraan listrik yang terbakar tidak akan berpengaruh secara signifikan.


Menurut penelitian, dibutuhkan sekitar 500 hingga 30.000 liter air untuk memadamkan api pada mobil listrik, tergantung pada tingkat keparahannya, jika tidak ada alat khusus yang digunakan. APAR yang saat ini beredar dan menjadi standar pada mobil konvensional dinilai belum cukup efektif untuk memadamkan api jika baterai mobil listrik tiba-tiba terbakar.


Dengan demikian, keamanan kendaraan listrik tetap bisa dijamin, namun perlu perhatian khusus dalam penanganannya jika terjadi insiden kebakaran. Masyarakat diharapkan dapat lebih aware terhadap perlunya APAR khusus sebagai bagian dari perlengkapan kendaraan listrik guna mengurangi risiko kebakaran yang sulit diatasi.(dj)