Gunung Ile Lewotolok erupsi |
NTT - Pada Kamis (14/9/2023) pukul 05.20 Wita, Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi yang menciptakan situasi penuh kewaspadaan di sekitar wilayah tersebut.
Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok mencatat erupsi ini dengan amplitudo maksimum 34 mm dan berdurasi sekitar 42 detik. Tinggi kolom abu yang diamati mencapai sekitar 600 meter di atas puncak gunung yang berada pada ketinggian 2.023 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu yang teramati memiliki warna kelabu dengan intensitas yang cenderung ke arah barat dan barat laut. Ancaman bahaya erupsi saat ini masih terpencil dari pemukiman penduduk, yang berjarak sekitar 4-7 kilometer dari kawah gunung.
Kepala PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, melaporkan bahwa pada periode Rabu 13 September 2023, sebanyak 79 kali letusan tercatat dengan tinggi kisaran 150-600 meter dan asap berwarna kelabu.
Asap kawah yang keluar memiliki tekanan yang lemah hingga sedang dan teramati berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas yang bervariasi dari tipis, sedang, hingga tebal, serta tinggi mencapai 20-400 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, terlihat juga adanya lava pijar dalam radius lontaran area puncak sejauh 100-200 meter, disertai dengan suara dentuman lemah hingga sedang. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar dan pengunjung dihimbau untuk tidak memasuki wilayah dengan radius 2 kilometer dari pusat aktivitas gunung.
Warga yang tinggal di tiga desa, yaitu Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, diminta untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya dari guguran atau longsoran lava serta awan panas yang dapat terjadi dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.
Stanislaus menambahkan, "Kami juga mengimbau masyarakat sekitar untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lainnya guna melindungi mata dan kulit mereka."
Hingga saat ini, status Gunung Api Ile Lewotolok tetap berada pada tingkat waspada, yaitu level dua, sehingga pemantauan dan kewaspadaan tetap ditingkatkan untuk mengantisipasi perkembangan selanjutnya dari aktivitas gunung ini.(des)