Penampilan tim Sekretariat DPRD Sawahlunto Fiona, Angga dan Rio pada SISSCa 2023. (Foto-foto/Sekretariat DPRD Sawahlunto) |
Sawahlunto, fajarsumbar.com - Hiruk pikuk Event tahunan SISSCa (Sawahlunto Internasional Songket Silungkang Carnival) 2023 mengundang lautan manusia berdesakan di pusat Kota Tua Sawahlunto, Sabtu (9/9/2023) malam.
Gemerlap malam dengan kilauan lampu warna warni dikelilingi gedung-gedung peninggalan sejarah menarik perhatian ribuan pasang bola mata tertuju pada Event yang digelar sejak tahun 2015 itu.
Karnaval SISSCa yang ke-9 kalinya menampilkan karya-karya unik nan kreatif dari buah tangan para desainer berbahan Songket Silungkang memperlihatkan kemegahan Songket tertua di Indonesia.
Foto bersama Sekwan Dedi Syahendry, Elfira Rita Dewi, Eka Wahyu, Fiona Novita Sari, Neldaswenti, Jaswandi usai pengumuman Juara 1 SISSCa 2023. |
Lenggak lenggok nan anggun para peserta membangkitkan gairah para penonton dengan sorak sorai dipinggir jalan berpagar besi membuat suasana semakin sumringah.
Segala kalangan umur termasuk wanita hamil tak luput menyaksikan pergelaran Kalender Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf di dekat puing-puing Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto.
Fiona Novita Sari (18), peserta dengan angka kembar 22 perwakilan dari Sekretariat DPRD Kota Sawahlunto tampil memukau dewan juri dan penonton dengan motif yang menggambarkan keserasian dan keselarasan kehidupan masyarakat Minangkabau.
Keanggunan nan eksotik siswi kelas III jurusan Perkantoran SMK Negeri 1 Sawahlunto didapuk menjadi peragawati hasil rancangan desainer Diana Amelia dengan tema SISSCa 2023 “Unforgettable Sawahlunto”.
Fiona Novita Sari didampingi Sekwan Dedi Syahendry usai raih Juara 1 SISSCa 2023. |
Anak asli Kenagarian Lunto, Desa Lunto Timur yang menjadi cikal bakal nama Sawahlunto dengan kostum seberat 25 Kg dan hasil riasan Jho Pamulo Make Up menari riang didampingi pengiringnya, Angga dan Rio.
Membawa pesan proses awal penenunan Songket Silungkang, mulai dari pemintalan benang atau yang disebut menuriang dengan alat tradisional, benang lungsi di pasang secara manual dan tradisional dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang dinamakan palantai turut andil menyeruak suasana malam.
Karya seni yang diangkat dari hasil cipta rasa dan karsa sang penenun dengan penuh perhitungan dan kesabaran yang luar biasa untuk dapat menghasilkan helai kain tenun Songket Silungkang yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.
Dipinggir jalan berpagar besi, seorang wanita hamil berfirasat saat menyaksikan Fiona sang pembawa keberuntungan bakal menang dan menjuarai SISSCa 2023. Firasat pembawa kenyataan itu sontak terdengar oleh tim Sekretariat DPRD Sawahlunto.
Penampilan Fiona Novita Sari saat pengumuman pemenang. |
Tim Sekretariat DPRD Sawahlunto yang sedari awal mempersiapkan dan menguras energi selama 15 hari itu deg-degan saat malam pengumuman tiba. Entah mengapa, firasat wanita hamil seakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Rasa penat mendalam hilang seketika berganti sukacita tak terhingga. Badan nan lemah berubah menjadi kekuatan luar biasa. Tak sampai di situ, sang motivator Eka Wahyu dalam persiapan "kalau tak maksimal, tak usah tampil" terjawab sudah pada pengumuman Minggu malam itu.
Motif-motif Songket Silungkang yanv ditampilkan Sekretariat DPRD Sawahlunto dengan Pucuak Rabuang yang mempresentasikan tanaman rebung yang sangat berguna dalam kehidupan manusia “Ketek paguno, gadang tapakai”,
Motif Kaluak Paku melambangkan tanggung jawab seorang laki- laki dalam adat Minangkabau. Motif Itiak Pulang Patang menggambarkan keserasian dan keselarasan kehidupan masyarakat Minangkabau.
Fiona Novita Sari dalam Karnaval SISSCa 2023. |
Motif Tampuak Manggih yang memberikan makna kejujuran “Tampak lua, tampak isi”.
“Kiri kanan mancaliak rimbo”
“Rimbo barisi banyak binatang”
“Kok Kawan singgah ka Sawahlunto”
“Jan lupo mambali Songket Silungkang”
Inilah penampilan dari DPRD Kota Sawahlunto dalam judul “Songket Silungkang”. (ton/adv)