. |
Agam, fajarsumbar.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar terus mendorong tumbuhnya ekosistem electrifying agriculture di Sumatera Barat. Baru-baru ini, melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), PLN UID Sumbar adakan Pelatihan Keterampilan Pengoperasian Elektro Motor Kilang Tebu pada Kelompok Tani Sari Manih Tabu di Nagari Lawang Kecamatan Matur.
Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 19 anggota kelompok ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tebu dalam penggunaan mesin berbasis listrik yang diakui lebih produktif, modern, dan ramah lingkungan.
H Rahmat Hidayat, Direktur PT Hidayat Sumber Energi dihadirkan langsung sebagai pembicara pelatihan, Jumat (01/09). Rahmat diantaranya menyampaikan potensi dan persiapan penggunaan mesin penggilingan tebu berbasis listrik, cara pengoperasian, hingga perawatan mesin yang sederhana dan mudah.
Camat Matur yang diwakili oleh Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Akhirul Tasbar mengapresiasi langkah PLN dalam membentuk ekosistem electrifying agriculture di Kecamatan Matur Kabupaten Agam dan konsisten mendukung pengembangannya.
“Kami menyambut baik inisiasi yang dilakukan oleh PLN. Visinya sangat bagus dan konsisten dalam mendorong ekosistem electrifying agriculture pada kelompok tani tebu agar semakin maju dan berkembang baik. Semoga setelah sosialisasi ini semakin banyak petani tebu yang beralih ke program electrifyinng agriculture,” ujar Akhirul.
Sementara itu Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumbar Yenti Elfina menyampaikan, pelatihan ini menjadi perhatian besar PLN dalam memajukan sektor pertanian untuk lebih produktif dan modern.
“Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen PLN mendukung masyarakat khususnya kelompok tani tebu dalam memanfaatkan listrik yang merupakan energi yang mudah didapatkan dan terjangkau. Kami ingin ada perubahan model kerja dari para petani demi pertanian yang lebih maju dan petani yang lebih produktif,” ucap Yenti saat hadir pada kegiatan pelatihan.
Yenti menambahkan, selain lebih hemat, higienis, dan minim polusi udara, konversi mesin konvensional ke mesin electro listrik dapat meredam kebisingan akibat aktivitas suara mesin yang berisik. “Maka banyak sekali keuntungan untuk petani jika konversi ke mesin ini. Pekerjaan pertanian akan jauh lebih efisien dan efektif,” lanjutnya.
Sebelumnya, Juni 2023 lalu, PLN UID Sumbar juga telah membantu Kelompok Tani Sari Manih Tabu dengan memberikan bantuan TJSL berupa 16 motor electro pada 16 lokasi kilang tebu, pengadaan instalasi listrik, penyambungan baru listrik, serta renovasi gedung pabrik kilang tebu. Bantuan kepada 16 lokasi kilang tebu ini mengeluarkan total biaya hingga Rp.485.266.000,-.
“PLN siap tumbuh bersama masyarakat dan mendukung penggunaan teknologi oleh masyarakat. Terbukti hingga saat ini pelaku program electrifying agriculture bisa menghemat hingga 60%, artinya masyarakat dapat jauh lebih untung dibandingkan dengan menggunakan mesin konvensional atau mesin diesel,” kata Yenti lagi.
Salah satu peserta pelatihan Zulfikar mengaku pelatihan yang telah diadakan PLN UID Sumbar benar bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan keterampilan petani dalam mengoperasikan mesin kilang electro. Ia berharap, petani yang belum beralih akan lebih yakin untuk beralih ke mesin kilang electro setelah pelatihan ini.
“Dengan pelatihan ini kami dapat memahami langkah antisipasi terhadap kendala yang mungkin muncul dalam pengoperasian, kami juga dapat mengetahui apa saja langkah preventif agar mesin kilang tebu beroperasi dengan aman dan tahan lama. Sehingga kekhawatiran-kelhawatiran para pengguna baru dapat terjawab,” ujar Zulfikar kemudian.(*)