Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar membagikan secara simbolis KIS PBI pada masyarakat Kecamatan Linggo Sari Baganti. |
Painan - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar, mengumumkan bahwa pemerintah daerah telah sukses mendistribusikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada 66.279 masyarakat kurang mampu, mendekati target awal sebanyak 67.500 penerima pada tahun ini.
Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam bidang kesehatan, terutama bagi warga yang kurang mampu. Dengan peningkatan derajat kesehatan mereka, diharapkan taraf kesejahteraan keluarga mereka juga akan meningkat.
Bupati Rusma Yul Anwar menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap ibu hamil, dengan alasan bahwa kesehatan yang baik dimulai sejak dalam kandungan. Dia berpendapat bahwa tanpa kesehatan yang optimal, sulit bagi masyarakat untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah meningkatkan kuota peserta Kartu Indonesia Sehat (KIS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari 30 ribu peserta menjadi 67.500 peserta, atau meningkat sebanyak 37.500 peserta.
Dengan peningkatan kuota tersebut, total masyarakat di Pesisir Selatan yang memiliki jaminan layanan kesehatan meningkat menjadi 85 persen, dari sekitar 74 persen tahun sebelumnya.
Bupati Rusma Yul Anwar juga memaparkan target pemerintah daerah untuk mencapai tingkat partisipasi masyarakat yang memiliki jaminan layanan kesehatan sebesar 98 persen pada tahun 2024. Hal ini sejalan dengan komitmen dalam pelaksanaan arus utama pembangunan saat ini.
Pemerintah daerah, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan derajat kesehatan dan layanan pendidikan bagi masyarakat sebagai fokus utama pembangunan.
Fokus ini diperkuat dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, yang mengamanatkan BPJS Kesehatan, termasuk di tingkat daerah.
Bupati juga menyoroti pentingnya mempersiapkan kapasitas generasi penerus sejak dini agar mereka memiliki daya saing global dan mampu menjaga kedaulatan bangsa. Hal ini menjadi krusial mengingat persaingan global yang semakin ketat.
Bupati Rusma Yul Anwar menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia adalah kunci bagi Indonesia untuk mencapai target "Indonesia Emas 2045" dan menjaga kedaulatan negara di tengah persaingan global yang intens.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wendra Rovikto, menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa penerima KIS adalah mereka yang tepat sasaran. Selain itu, mereka juga membantu tenaga Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam mendata masyarakat kurang mampu yang belum memiliki jaminan layanan kesehatan.
Mereka telah melakukan upaya pendataan di 15 kecamatan dan 182 nagari (desa) di Pesisir Selatan dengan berkoordinasi dan membangun komunikasi dengan kepala desa untuk memastikan pendataan berjalan efektif.
Seluruh program ini, menurut Wendra, berjalan dengan baik dan penerima manfaat mendapatkan bantuan yang sesuai. Data Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukkan bahwa sebaran penerima KIS tertinggi ada di Kecamatan IV Jurai dengan 8.539 peserta, diikuti oleh Kecamatan Koto XI Tarusan dengan 7.375 peserta, dan Kecamatan Bayang dengan 7.304 peserta. Sementara itu, sebaran penerima KIS paling rendah terdapat di Kecamatan Silaut.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Pesisir Selatan dan mendukung peningkatan kualitas hidup mereka di masa depan.(des)