Konferensi pers Bawaslu Padang Panjang dengan wartawan, Jumat (22/9). |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Padang Panjang melakukan pengawasan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) untuk Pemilu 2024. Hasilnya terjadi perubahan data pemilih.
Dari pengawasan itu didapat data, ada tujuh orang pemilih pindah masuk selama Agustus dan 14 pemilih pindah masuk hingga 22 September dan
terdapat 30 pemilih tidak memenuhi syarat karena meninggal dunia.
"Apresiasi kami sampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah bekerja sama dalam memberikan data terkait jumlah dari pergerakan pemutakhiran pelaksanaan DPTb," kata Ketua Bawaslu, Hidayatul Fajri, S.IP dalam konferensi pers publikasi hasil pengawasan DPTb dan DPK, Jumat (22/9) di Bawaslu.
Berdasarkan PKPU No. 7 Tahun 2022 Pasal 116 Ayat 3 dan Pasal 120 Ayat 3, terdapat beberapa alasan pemilih untuk pindah memilih. Di antaranya menjalankan tugas di tempat lain, menjalani rawat inap, penyandang disabilitas yang menjalani perawatan, rehabilitasi narkoba, tahanan, tugas belajar, pindah domisili serta tertimpa bencana.
"Kita melakukan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan DPTb di wilayah Padang Panjang terhadap KPU secara berjenjang ke bawah, dari PPK dan PPS," jelas Hidayatul.
Dalam mengawasi proses pelaksanaan pemutakhiran DPTb, Bawaslu telah melaksanakan upaya pencegahan dengan melakukan beberapa langkah. Di antaranya sosialisasi, berkoordinasi dengan KPU dan stakeholder kepemiliuan, serta imbauan melalui media sosial.
"Kita juga berkoordinasi dengan Disdukcapil Padang Panjang terkait pemilih potensial atau pemilih berusia 17 tahun yang belum melakukan perekaman e-KTP.
Disdukcapil telah melakukan perekaman e-KTP sekitar 600 orang terkait pemilih potensial ini," jelasnya.
Pertemuan wartawan dengan Komisioner Bawaslu ini merupakan pertama sejak dilantik Agustus lalu. Dua komisioner lainnya adalah Roby Hadi Putra, S. AP, M.A.P dan Winda Arizona, S. Pd. (syam)