![]() |
Manchester United belum layak menjadi kandidat juara Liga Inggris 2023-2024 |
Jakarta - Manchester United (MU) memasuki musim kompetisi 2023-2024 dengan harapan besar meraih trofi Liga Inggris. Musim kedua di bawah arahan pelatih Erik ten Hag menjadi waktu yang dinanti-nantikan untuk mengakhiri puasa gelar.
Kedatangan ten Hag dari Belanda pada tahun 2022 telah memunculkan optimisme dalam meraih gelar Liga Inggris yang telah lama ditunggu. MU bahkan menjadi pesaing serius gelar di kuartal akhir musim sebelumnya. Sayangnya, performa mereka terkikis secara perlahan.
Musim ini dianggap sebagai waktu yang tepat bagi MU untuk mengamankan kembali gelar Liga Inggris yang terakhir kali mereka raih pada tahun 2013. Selain itu, ten Hag juga memiliki kesempatan untuk membangun tim dengan pemain-pemain yang sesuai dengan skema permainannya.
Prestasi dalam Pramusim
Seperti biasa, MU menjalani masa pramusim dengan melawan beberapa klub dan menggelar tur. Tim besutan Bruno Fernandes dan kolega telah memainkan delapan pertandingan uji coba pramusim. Hasil yang mereka raih beragam.
Dalam periode pramusim, MU berhasil meraih empat kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan. Tiga kekalahan tersebut terjadi dalam pertandingan melawan Wrexham (dengan menggunakan pemain muda), Real Madrid, dan Borussia Dortmund.
Hasil-hasil ini memberikan gambaran tentang apa yang dihadapi MU di musim depan. Mereka nampaknya mengalami kesulitan saat menghadapi lawan-lawan dengan kemampuan sejajar atau sedikit di atas.
Dari pertandingan pramusim, pola permainan yang diinginkan oleh ten Hag tampak jelas, yaitu menekankan transisi cepat dari pertahanan ke serangan. Namun, tetap mempertahankan gaya permainan berdasarkan penguasaan bola.
Peluang Meraih Gelar
Melihat aktivitas di bursa transfer serta pergerakan pemain, tampaknya MU belum sepenuhnya siap untuk menjadi juara Liga Inggris pada musim 2023-2024. Jika mereka hanya bisa menjadi penantang serius, itu pun sudah merupakan pencapaian yang patut diapresiasi bagi tim yang telah mengoleksi 20 gelar.
Tim MU masih terlihat memiliki beberapa posisi yang perlu diperkuat, di mana beberapa posisi tidak memiliki pemain pengganti yang setara. Sebagai contoh, di posisi penjaga gawang, mereka mengandalkan Andre Onana secara eksklusif selama satu musim penuh.
Hal yang sama juga berlaku untuk posisi penyerang. Jika Anthony Martial dapat tetap fit sepanjang musim, ten Hag memiliki beberapa pilihan untuk lini serangan.
Tantangan lainnya adalah keengganan ten Hag untuk merotasi skuad. Ia terlihat jarang mengubah susunan pemainnya sepanjang musim lalu. Hal ini dapat berdampak pada kondisi fisik pemain di akhir musim.
Meski begitu, kesempatan meraih gelar masih ada dalam kompetisi domestik seperti Piala FA atau Piala Liga Inggris. Sementara untuk Liga Champions, target realistis mereka mungkin adalah mencapai fase grup.
Aktivitas Transfer
Dalam bursa transfer, MU telah melepas beberapa pemain yang dianggap tidak cocok dengan skema permainan ten Hag. Salah satu pergerakan mengejutkan adalah melepas kiper legendaris, David de Gea, secara cuma-cuma!
MU kemudian mendatangkan Andre Onana sebagai pengganti. Di lini belakang, mereka belum melakukan pembelian baru. Sedangkan di lini tengah, mereka berhasil mengamankan Mason Mount dari Chelsea. Kabarnya, mereka juga tertarik untuk mendapatkan Sofyan Amrabat sebagai alternatif Casemiro.
Salah satu transfer penting adalah kedatangan Rasmus Hojlund di lini serang. MU nampaknya telah mengantisipasi potensi absennya Anthony Martial akibat cedera. Penyerang asal Denmark ini memiliki catatan 10 gol dalam 32 pertandingan bersama Atalanta musim lalu.
Transfer Masuk: Mason Mount (Chelsea), Andre Onana (Inter Milan), Rasmus Hojlund (Atalanta)
Transfer Keluar: David de Gea (Gratis), Phil Jones (Gratis), Axel Tuanzebe (Gratis), Alex Telles (Al Nassr), Anthony Elanga (Nottingham Forest)
Formasi yang Digunakan
Pada musim sebelumnya, ten Hag sering menggunakan formasi 4-2-3-1. Kedua gelandang cenderung dimainkan secara bergantian tergantung kebutuhan. Ketika perlu keseimbangan, Casemiro dan Christian Eriksen akan dimainkan. Namun, jika salah satu di antara mereka absen, formasi dan skema permainan bisa terpengaruh.
Kehadiran Mason Mount memberikan variasi taktikal. Ten Hag dapat menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 dengan Mount sebagai penggerak serangan. Bruno Fernandes juga dapat ditempatkan dalam peran lebih menyerang untuk memberikan kreativitas di lini tengah.
Jika Rasmus Hojlund tetap fit, dia akan menjadi ujung tombak. Namun, jika Martial terus mengalami cedera, ten Hag kemungkinan akan menggunakan skema "false nine" dengan Jadon Sancho sebagai penyerang.
Susunan Pemain
MAN UNITED (4-3-3): Andre Onana; Diogo Dalot, Raphael Varane, Lisandro Martinez, Luke Shaw; Mason Mount, Casemiro, Bruno Fernandes; Antony, Rasmus Hojlund, Marcus Rashford
Pelatih: Erik ten Hag. (des)