Komentar |
| LRT Jabodebek targetkan 400.000 penumpang per hari. |
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah menetapkan target ambisius untuk kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek, yang bertujuan untuk mengangkut hingga 400.000 penumpang setiap harinya.
Dalam fase awal implementasi, pemerintah berfokus pada target 140.000 penumpang yang akan menggunakan layanan transportasi publik tanpa masinis ini. Namun, Erick Thohir yakin bahwa angka tersebut akan dapat ditingkatkan hingga mencapai 400.000 penumpang setelah fase pengembangan berikutnya.
"Sekarang kami bisa mengangkut 140.000 penumpang dengan LRT Jabodebek, tetapi kami bertujuan untuk mencapai 400.000 penumpang," ungkap Erick kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, pada hari Kamis (31/8/2023).
Erick menegaskan bahwa PT INKA (Persero) terus berupaya memperbaiki layanan LRT Jabodebek, termasuk peningkatan sistem dan kapasitas rangkaian kereta. Langkah ini diambil dengan tujuan agar LRT dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi polusi udara di Ibu Kota dan daerah sekitarnya. Dengan kapasitas yang ditingkatkan, LRT diperkirakan mampu mengangkut antara 140.000 hingga 400.000 penumpang setiap hari.
Lebih lanjut, target tersebut juga memiliki dampak positif dalam mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta. Menurut perhitungan, angka penumpang yang direncanakan dapat mengurangi hingga 992.000 kendaraan yang memasuki Jakarta setiap harinya.
Erick mengungkapkan keyakinannya bahwa LRT akan menjadi jawaban dalam memerangi polusi udara dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. "Kita harus melawan polusi ini, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan ini bisa dilakukan melalui transportasi publik, seperti LRT," ujarnya.
Dalam informasi terkini, sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 28 Agustus 2023, LRT Jabodebek berhasil melayani lebih dari 28.925 penumpang selama dua hari. Stasiun yang paling ramai melayani penumpang adalah Stasiun Dukuh Atas, Cawang, dan Kuningan. (BY)