. |
Pesisir Selatan, fajarsumbar.com - Dosen Politeknik ATI Padang melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dengan menyasar Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Jembatan Akar Kecamatan IV Nagari Bayang Utara Painan Pesisir Selatan, Kamis (20/07/2023).
Pembuatan alat pengolahan limbah cair itu, sebut Rita hanya menggunakan adsorben yang mudah diperoleh dari alam, seperti abu terbang boiler pabrik kelapa sawit, zeolit dan busa.
"Penggunaan alat ini cukup mudah begitu juga dengan perawatannya, bahkan masyarakat pengrajin batikpun bisa membuatnya secara mandiri," ucapnya
Ia juga menyebutkan, bahwa alat penyaring limbah ini berhasil menyerap zat warna pada limbah cair industri batik sehingga mampu menghasilkan limbah cair yang lebih jernih ramah dan aman terhadap lingkungan.
Disisi lain Rita menyebutkan, pelaksanaan PKM tersebut merupakan tugas utama dosen sebagai pendidik, yakni melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan pengajaran, melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Ketua PKM Elda Pelita mengatakan, dipilihnya IKM Batik Jembatan Akar sebagai sasaran Tim PKM Politeknik ATI Padang, setelah Tim PKM melakukan survey pada bulan Maret 2023.
Dari hasil survey tersebut, ternyata IKM Jembatan Akar belum mempunyai unit peralatan untuk pengolahan limbah cair.
Limbah cair industri batik sebelum dibuang, sebut Elda, terlebih dahulu harus diolah sehingga buangan limbah cair tersebut tidak mencemari lingkungan.
Kegiatan PKM ini juga dilatarbelakangi dari peningkatan industri tekstil di Sumatera Barat yang diduga tidak diiringi dengan pengolahan limbah yang baik dari suatu industri.
"Kemudian sebagian besar IKM di Sumatera Barat diduga juga masih membuang limbah industri langsung ke sungai sehingga menyebabkan ikan mati dan ditanah bisa menyebabkan tanaman layu dan mati," katanya.
Kandungan zat pencemar pewarna sintetik dari limbah
industri ini cukup memberikan dampak yang negatif terhadap lingkungan.
Peralatan PKM yang diberikan ini merupakan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dan diuji cobakan pada laboratorium.
Elda mengharapkan setelah perangkat alat pengolah limbah cair ini dierahkan agar dapat digunakan dengan baik, sehingga lingkungan IKM tidak tercemar lagi dengan limbah cair.
"IKM batik Jembatan akar merupakan Salah satu IKM yang memproduksi batik dengan menggunakan pewarna sintetik sehingga memerlukan edukasi pengolahan limbah sebelum merusak lingkungan," harapnya.
Menurut Elda, Tim PKM Politeknik ATI Padang Tahun 2023 yang berjumlah 9 orang dosen dari tiga program studi (prodi), yakni prodi Analisis Kimia, Teknik Kimia Bahan Nabati dan Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan, terdiri dari Elda Pelita, Rita Youfa, Desniorita, Hazil Anwar, Dyah Nirmala, Dwimaryam suciati, Regna Tri Jayanti, Resi Levi Permadani dan Anang Baharuddin Sahaq serta melibatkan Dua orang mahasiswa yaitu Hanin dan Syifa.
Pada kesempatan tersebut Elda juga memperkenalkan Politeknik ATI Padang sebagai salah satu Perguruan Tinggi Vokasi Industri dari 13 Politeknik dibawah Kementrian Perindustrian RI.
Disela kegiatan PKM tersebut, kemudian Tim PKM, juga melakukan presentasi rancangan pembuatan alat pengolah limbah tekstil dan strategi pemasaran produk batik dengan metode packaging dan online store.
Selain itu memperagakan cara pengolahan limbah dan menyerahkan alat pengolahan limbah kepada IKM secara simbolis kepada Direktur IKM Batik Jembatan Akar Kecamatan IV Nagari Bayang Utara Painan Pesisir Selatan Saptaria.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang karyawan yang terdiri ibu ibu muda.
Di penghujung rangkaian kegiatan PKM Politeknik ATI Padang ini, Direktur IKM Batik Jembatan Akar Saptaria mengapresiasi dan menerima dengan baik atas kedatangan tim PKM Politeknik ATI Padang.
Kemudian Saptaria
mengucapkan terima kasih atas hibah alat dan kegiatan pelatihan penggunaan alat pengolah limbah batik yang diberikan.
Ia juga berharap kedepan, agar kerjasama ini tetap berjalan dengan baik dan berkelanjutan dengan Tim PKM Politeknik ATI Padang.(RDz)