TikTok Shop vs. Shopee: Pertarungan Platform Live Shopping di Indonesia -->

Iklan Muba

TikTok Shop vs. Shopee: Pertarungan Platform Live Shopping di Indonesia

Selasa, 18 Juli 2023
ilustrasi


Berbelanja melalui aplikasi online sudah menjadi tren di zaman sekarang. Bagaimana tidak, sebagian masyarakat merasakan kemudahan akses, kepraktisan, serta rasa nyaman saat belanja online. Ditambah dengan adanya live shopping yang membuat penjual dan pembeli lebih bisa berkomunikasi secara real-time layaknya bertemu langsung.


Tidak hanya penjual umum, para artis juga mempromosikan barang jualan lewat live streaming. Berdasarkan survei Jakpat, sekitar 83% masyarakat Indonesia pernah menonton live shopping. Hal ini memberikan potensi penjualan yang begitu signifikan, mulai dari usaha kecil hingga perusahaan besar.


Di Indonesia, platform live shopping dirajai oleh TikTok Shop dan Shopee. Lantas mari kita kulik lebih dalam strategi dan potensi penjualan apa yang dimiliki keduanya.


Mayoritas orang mengandalkan TikTok dan Shopee sebagai platform untuk jualan live streaming, namun manakah yang lebih unggul?


Inilah beberapa aspek yang akan menjadi perbandingan kedua platform tersebut:


Penawaran Fitur

Aspek pertama dalam perbandingan kedua platform raksasa tersebut adalah fitur yang diberikan kepada penjual. Untuk dapat bersaing di dunia online shopping, TikTok Shop dan Shopee menawarkan fitur tersendiri.


Mulai dari TikTok Shop, platform tersebut memberikan pajak yang lebih murah (4%) dibandingkan Shopee (5%). Tiktok Shop juga sudah terintegrasi dengan platform TikTok, sehingga memudahkan para pembeli. Oportunitas yang diberikan TikTok juga lebih besar, terutama di Indonesia yang memiliki pengguna yang sudah banyak. Ditambah dengan umur yang masih muda, TikTok Shop dapat menarik penjual untuk segera menanamkan fondasinya di e-commerce tersebut.


Sedangkan itu, Shopee memberikan fleksibilitas dari opsi pembayaran, salah satunya cash on delivery. Shopee juga memberikan fitur marketing yang bebas bagi penjual, dalam website yang didesain secara user-friendly. Dari perbandingan fitur ini, dapat disimpulkan bahwa TikTok cenderung memberikan kesempatan bagi penjual untuk mendapatkan pelanggan. Karena tidak hanya sekedar menguntungkan penjual, namun juga mempermudah pembeli mengakses produk jualan.


Jumlah Pengguna

Membahas pengguna aplikasi, TikTok memiliki perkembangan pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut situs survei Statista, Indonesia merupakan pengguna TikTok terbesar kedua di dunia, dengan total mencapai 113 juta pengguna. Melihat dari sisi penjual, TikTok juga berhasil menjadi aplikasi untuk live selling terfavorit di Indonesia. Menurut survei perusahaan logistik Ninja Xpress pada November 2022 dari 316 pedagang Indonesia, sekitar 27.5% responden memakai TikTok.


Di lain sisi, Shopee menempati posisi kedua dengan responden sekitar 26.5%. Pada survei yang sama, dijelaskan bahwa satu dari tiga pedagang menggunakan live streaming untuk berjualan langsung. Situs insight aplikasi Apptopia juga mengabarkan, jumlah unduhan TikTok Shop Seller Center meningkat pesat tahun 2022, hingga mencapai puncaknya yaitu 800.000 unduhan. Berbeda dengan Shopee Partner yang hanya mencapai 50.000 unduhan. Terakhir, hasil survei Cube Asia menyebutkan bahwa pengguna Shopee di Indonesia, Thailand, serta Filipina meningkat sebesar 51%. Hal ini dikarenakan pengguna e-commerce tersebut yang beralih ke TikTok Shop.


Potensi Penjualan

Penggunaan e-commerce TikTok dan Shopee dapat menjadi media pemasaran yang kuat. Menurut penelitian terhadap UMKM di Kudus yang dilakukan A. Supriyanto, et al (2023), TikTok memiliki potensi penjualan yang lebih dari Shopee. Pada penelitian ini, UMKM Grosir Murah Kudus dan Alibaba Konveksi akan digunakan sebagai komparasi. Keduanya memiliki akun TikTok dan Shopee, serta menjual produk yang sama yakni fashion muslim kekinian.


Kemudian, penghasilan masing-masing UMKM dalam 3 bulan digunakan sebagai perbandingan. Berikut hasil penjualan yang didapatkan GMK dan Alibaba Konveksi, melalui TikTok Shop dan juga Shopee:


TikTok Shop:

UMKM Grosir Murah Kudus: Rp 150.000.000

Alibaba Konveksi: Rp 80.000.000


Shopee:

UMKM Grosir Murah Kudus: Rp 120.000.000

Alibaba Konveksi: Rp 90.000.000


Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa TikTok Shop memiliki potensi penjualan yang lebih besar dari Shopee. Meskipun akun kedua UMKM tersebut memiliki banyak pengikut, mayoritas pelanggan lebih memilih menggunakan TikTok Shop.


Strategi Engagement dalam Live Shopping

Untuk mendapatkan engagement dari konsumen, kedua platform TikTok Shop dan Shopee menerapkan strategi yang berbeda. Mulai dari bagaimana kedua platform menarik dan mengajak masyarakat untuk memakainya. Sebagai aplikasi media sosial, menggulir video TikTok sudah menjadi kebiasaan dari mayoritas masyarakat Indonesia.


Jadi, integrasi TikTok Shop pada TikTok dianggap dapat memanfaatkan media audio-visual di dalamnya untuk mengoptimalkan engagement. Dengan menggunakan video berdurasi pendek TikTok, penjual dapat menarik minat dari pengguna TikTok yang memakainya setiap hari. Ditambah dengan adanya live shopping, interaksi antara kedua pihak menjadi lebih kuat.


Berbeda dengan TikTok, Shopee pada dasarnya adalah website e-commerce, sehingga sulit untuk mendapatkan engagement secara otomatis. Sebagai gantinya, Shopee membuat program seperti Kampus UMKM Shopee. Selain itu, Shopee memusatkan fokusnya kepada pengalaman shopping, berbeda dengan TikTok yang lebih universal.


Jadi, bisa dinilai bahwa strategi TikTok dapat meningkatkan engagement lebih besar dari Shopee. Dari empat aspek yang menjadi perbandingan tersebut, dapat dikatakan jika TikTok Shop dinilai lebih unggul daripada Shopee terutama untuk para seller. Meski keduanya menyajikan live streaming untuk berjualan, penjualan dengan TikTok Shop lebih berpotensi.


Oleh karena itu, penjual dapat mempertimbangkan penggunaan TikTok Shop untuk meningkatkan potensi penjualan. Selama fenomena live shopping masih mengemuka, penjual dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang.(des)