Taipei Deteksi 24 Pesawat Udara China, 10 di Antaranya Melintas Garis Median Selat Taiwan -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Taipei Deteksi 24 Pesawat Udara China, 10 di Antaranya Melintas Garis Median Selat Taiwan

Minggu, 11 Juni 2023

 

10 pesawat tempur China melintasi garis median Selat Taiwan. 


Taipei - Sebanyak 10 pesawat tempur China melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif. Sebagai respons, Taiwan mengirim pesawat tempur dan mengerahkan kapal serta sistem rudal darat untuk berjaga-jaga. 


Kementerian Pertahanan Taiwan pada Minggu (11/6/2023) melaporkan, selain pesawat tempur, empat kapal perang China juga melakukan patroli tempur, sebagaimana dikutip iNews.id.


Pada pukul 14.00 waktu setempat, kementerian mendeteksi total ada 24 pesawat tempur China. Di antaranya pesawat tempur J-10, J-11, J-16 dan Su-30, serta pesawat pengebom H-6. Namun hanya 10 yang masuk melintasi garis median Selat Taiwan. 


Garis median ini memisahkan kedua wilayah dan sebelumnya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi. China tidak mengakui adanya garis tersebut dan telah secara rutin melintasinya sejak tahun lalu.


Ini merupakan kali kedua dalam waktu kurang dari seminggu Taiwan melaporkan aktivitas militer China di wilayah yang sama.


Sebelumnya, pada hari Kamis (8/6/2023), sebanyak 37 pesawat militer China terbang ke zona pertahanan udara pulau itu. Beberapa di antaranya kemudian terbang ke Pasifik barat.


China memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri. Selama tiga tahun terakhir, dia secara teratur menerbangkan pesawat angkatan udaranya ke dekat pulau itu. Namun China tidak masuk ke wilayah udara teritorial Taiwan.


Beijing sering mengatakan misi semacam itu adalah untuk melindungi kedaulatan negaranya dan ditujukan atas 'kolusi' antara Taiwan dan Amerika Serikat yang merupakan pendukung dan penjual senjata internasional terpenting pulau itu.


Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China. Namun Beijing menolak karena memandang dia dan partainya sebagai separatis.(*)